Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Nyata Awal Mula Pocong Keliling yang Menggemparkan Sukabumi di Tahun 2008 (Bagian 3)

22 Juli 2020   18:38 Diperbarui: 26 Juli 2020   11:19 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
disediakan oleh kaskus.co.id

(Kisah sebelumnya)

Ririn itu tiga bersaudara. Dia punya dua kakak, cowok dan cewek. Yang cowok tewas dalam kecelakaan balap liar yang sebenarnya itu ulah jin penguasa tambang. Yang satunya kakak perempuan yang kuliah di Australia.

Mantel yang jadi sarang Jin bajingan itu adalah hadiah ultah si kakak perempuan untuk bapaknya. Mantel yang dibeli di Singapura itu limited edition (hanya diproduksi 100 biji). Karena mahal, pembelinya hanya orang kaya. Harganya mungkin setara dengan gaji buruh pabrik selama lima tahun beserta sampingannya.

Si kakak perempuan ini nggak tahu menahu soal Ririn yang jadi pocong. Sampai akhirnya dia telpon Ririn di tengah malam, yang tentu saja nggak akan diterima oleh Ririn yang sudah berubah jadi pocong. Maka Aria yang berinisiatif menerima panggilan kakaknya. Saat itulah kakaknya tahu dari Aria apa yang sedang terjadi pada keluarganya.

Dia jadi tahu alasan kenapa bapaknya bersikeras agar dia membeli mantel yang sama persis seperti mantel sebelumnya. Harganya berapa pun akan dibayar sama bapaknya. Selama ini yang dia tahu kakeknya meninggal karena sakit dan adik laki-lakinya tewas kecelakaan motor. Dia sama sekali nggak tahu kalau itu karena ulah makhluk jahanam.

Tanpa pikir panjang si kakak langsung cabut ke Jakarta. Dia sedih lihat nasib adiknya yang nyawanya terancam (bukan gudangan lho ya. Badokan tok apalanmu).

Si kakak dengan ditemani Aria menemani Ririn saat malam hari---FYI, Aria menemani Ririn selama 5 hari. Dari hari Rabu sampai Minggu---. Ririn sendiri kalau siang hari tidak sadar kalau saat tengah malam jadi pocong. Tahunya dia kemping, kecelakaan dan masuk rumah sakit. Dia hanya merasa kalau malam mengalami mimpi buruk. Mungkin mimpi orderan gambar wajah satu keluarga tidak dibayar.

Melihat nasib Ririn, si kakak bersumpah akan mendapatkan mantel yang diminta walau harus ditukar dengan nyawanya. Bapaknya Ririn juga akan ngasih apa pun yang diminta pemilik mantel. Orang kaya punya harta melimpah, kalau cuman sekarung emas sih kecil. Beda dengan kita-kita, jangankan emas, karungnya saja nggak punya.

Si kakak pun minta info soal mantel keparat itu di toko asalnya di Singapura. Setelah Susah payah mendapatkan list siapa saja pembelinya, si kakak dengan ditemani Aria mendatangi alamat pembeli yang ada di Jakarta.

Tentu saja pencarian mantel itu tidak segampang membalikan telapak tangan. Prosesnya berliku-liku kayak acara reality show Termehek-mehek di Trans TV. Karena belinya juga sudah lama, pembelinya banyak yang pindah alamat. Bahkan mungkin ada yang sudah pindah alam.

Singkat cerita, setelah mendapat informasi yang akurat, bertemulah mereka dengan seorang ibu-ibu yang berpenampilan kinclong layaknya toko emas berjalan, perhiasannya bikin silau men.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun