Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Latihan Kiamat

21 Maret 2020   15:27 Diperbarui: 21 Maret 2020   15:52 1538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: wartaekonomi.co.id

Dengan banyaknya kaum tua yang meninggal karena Corona, bisa jadi ini pertanda bumi sedang melakukan seleksi alam. Atau pergantian pemain kalau pakai istilah sepak bola. Yang kuat bertahan, yang sakit-sakitan pamitan.

Atau bisa jadi ini adalah latihan kiamat. Latihan di sini bukan seperti warming up sebelum olah raga biar otot nggak kaget. Tapi pandemi Corona ini peringatan bahwa kiamat beneran akan segera hadir. Atau bisa ini semacam iklan Tuhan untuk mengabarkan kiamat.

Jadi bersiaplah. Nantikan penayangan kiamat di bioskop-bioskop kehidupan.

Atau jangan-jangan Corona ini perwujudan Ya'juj Ma'juj. Tahu khan, makhluk yang diceritakan para ustadz yang menimbulkan kerusakan di akhir zaman. Persis Corona yang sukses membuat kegaduhan luar biasa. Mengacaukan segala lini kehidupan. (Lambemu, koyok pengamat ekonomi ae).

Korban baru segelintir orang tapi sudah menimbulkan kepanikan dimana-mana. Apalagi simpang siur berita soal Corona cukup bikin pecah kepala.  Ditambah dengan banyak sekali fesbuker yang mendadak jadi mantri kesehatan. Si Ndlahom menjelma jadi ahli gizi. Padahal dia sendiri gizinya sangat mengkhawatirkan.

Pemerintah juga mumet ndase. Bingung antara memutuskan lockdown atau tidak. Kayak makan buah simalakama. Akhire Sijitibeh, mati siji mati kabeh.

Ojok ngomong sopo-sopo yo. Yang positif sebenarnya jauh lebih banyak dari yang diberitakan. Dan itu sulit dilacak. Pemerintah hanya melaporkan yang terlacak. Pemerintah tidak berbohong tapi lebih pada me-manage berita. Ya semacam 'white lies'. Karena kepanikan bisa sama bahayanya dengan penyakit itu sendiri. Bla bla bla bla...

Pokoknya kere jangan panik! (baca tulisanku kemarin).

Jadi benarkah Ya'juj Ma'juj itu Corona? Aku gak eruh. Itu cuman asumsiku yang naif--jujur aku sebenarnya sungkan nulis beginian, karena jadi merasa kayak ustadz tolol jebolan pesantren Al Musta'mal Pulau Sempu.

Istilah di kitab suci kadang bersifat konotatif atau kiasan. Bisa jadi istilah Dajjal juga kiasan. Bukan wujud makhluk atau monster mengerikan koyok buto bermata satu.

Dulu sekali pernah ada isu Dajjal telah lahir. Tapi sampai sekarang belum terlihat batang hidungnya. Harusnya sekarang doi sudah abege dong. Makanya sekarang banyak orang bertanya-tanya, "Nandi ae kon iku Jal, ndang metuwo. Dienteni wong akeh!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun