Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Simbol Agama Itu Beban

6 Desember 2019   17:54 Diperbarui: 17 Desember 2019   03:57 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : pepnews.com

Bangga dengan agama yang dianut itu sip. Ke mana-mana menunjukan simbol agamanya. Misalnya memakai kaos atau topi bertuliskan kalimat tauhid. Tapi bagiku pakai simbol agama itu beban. Karena harus menjaga nama baik simbol yang kamu pakai.

Banyak di medsos yang foto profilnya pakai topi bertuliskan "Lailahaillallah" atau simbol sejenis, tapi komennya nyelekit dan menyakitkan hati saat menanggapi postingan orang yang nggak sepaham. Gak mecing blas.

Jangankan pakai simbol agama, aku pakai kaos bergambar Cak Nun saja beban kok. Pernah saat di dalam kereta api yang penumpangnya berjubel-jubel. 

Di depanku ada seorang ibu berdiri menggendong bayinya karena nggak dapat tempat duduk. Aku bak Ksatria Baja Ringan langsung ngasih tempat dudukku ke dia, "Monggo bulik."

Saat itu aku jadi kayak pemeran protagonis di sinetron "Kere yang Tertukar". Swemprul.

Tapi itu kulakukan bukan karena aku baik, tapi karena aku pakai kaos Cak Nun. Nama baik Cak Nun dipertaruhkan. Juga nama maiyah. Kalau aku nggak ngasih tempat duduk, takutnya ada yang kecewa, "Anak buahe Cak Nun nggateli, onok wong meteng kok meneng ae. Maiyah cap peli."

Aku masih punya satu kaos Cak Nun (sing takok sopo). Gambarnya karyaku sendiri (cie ciee). Dulu sering kupakai kemana-mana, disamping kaos warna hitam favorit. 

Tapi sekarang sudah nggak lagi. Bukan karena sudah rusak, tapi karena beban. Cak Nun wong alim, sedangkan aku bajingan. Gak mecing, distorsi sekali. Akhire tak simpen ae. Cukup untuk koleksi saja.

Untung Nabi Muhammad nggak ada fotonya. Kalau ada, bisa-bisa dijadikan kaos. Dijual berdampingan dengan kaos Bob Marley. Ke mana-mana pakai kaos tersebut. Bahkan pas ngeden nang toilet. Wadoh.

Btw, dulu sempat booming kaos bergambar Cak Nun. Embuh saiki sik payu opo ora. Gambarku sempat dibajak distro-distro kere yang awam soal hak cipta. 

Ada yang dengan rileksnya posting (promosi) kaos bergambar karyaku di fesbuk. Padahal aku ada di daftar pertemanan dia. Walhasil aku jadi tahu. Dasar pembajak ndlahom.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun