Mohon tunggu...
Prasetya Marisa
Prasetya Marisa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pekerja , Pembelajar, dan Penulis Buku Diari.

Mencintai apa yang bisa dicintai. Hidup untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tidak memiliki apapun termasuk diri sendiri. Mengejar kesempurnaan walau tak pernah sempurna. Selalu ada cela. Noda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saudagar Miskin

3 Maret 2022   12:59 Diperbarui: 3 Maret 2022   13:05 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Subuh-subuh, engku datang membawa kata. Kata-kata dipanggul oleh engku sendiri. Menuju lapak kecil disudut pasar yang luas. Engku gelar beragam kalimat di atas kertas lusuh. 

Ada aneka jenis pernyataan yang engku jabarkan. Ada juga aneka majas, dari personafikasi sampai hiperbola. Kadang, kalimat itu sangat banyak, hingga engku membikinnya sampai berpuluh-puluh paragraf. Kadang pula, hanya satu kata aamiin yang engku jual.

Sayang seribu sayang, tak ada satupun pembeli yang tertarik dengan dagangan engku. Tak ada kecuali aku. Yang lebih bersenang hati, mendengar suara engku membaca kata-kata itu dalam beragam cara. Tentu saja aku tak membayar itu. Karena semua kata adalah percuma.

Esok besok, aku tak pernah melihat engku lagi di pasar. Mungkin karena saudagar kata adalah saudagar yang tak pernah jadi kaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun