Mohon tunggu...
Rizki Fajar Novanto
Rizki Fajar Novanto Mohon Tunggu... Freelancer - Railway Enthusiast

Mahasiswa Hubungan Internasional Railway Enthusiast Think Global ! Act Local ! Tinggal saat ini di Depok,Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Pengembangan Sistem Keselamatan Kereta Api Otomatis Berbasis Sistem Indusi (PZB) di Indonesia

7 Juli 2019   14:41 Diperbarui: 7 Juli 2019   17:25 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Track Balise Sistem Indusi (PZB) Buatan Altpro Dengan Latar Belakang Kereta Inspeksi Semeru. (Sumber: Altpro)

Tampilan balise lengkap dengan pelindungnya. (Sumber : Pribadi)
Tampilan balise lengkap dengan pelindungnya. (Sumber : Pribadi)

Selain itu di lokomotif dipasang sensor kecepatan dan panel kabin masinis. Sensor kecepatan berfungsi untuk mengukur kecepatan kereta api secara riil. Sensor ditempatkan di as roda kereta api. Untuk panel kabin masinis, terdiri dari beberapa perangkat yaitu indikator kecepatan kereta, indikator lampu, indikator suara (alarm) dan tombol.  

Panel tersebut sebagai alat indikator dan kendali terhadap perangkat sistem operasional,sebagai kendali pelepasan pengereman pelayanan (service brake) maupun pengereman darurat (emergency brake), sebagai indikator melewati sinyal aspek kuning atau lengan berkedudukan hati-hati yang memberikan indikator berupa suara atau alarm dan sebagai kendali fungsi dalam keadaan darurat.

Control Device Sistem Keselamatan Kereta Otomatis Berbasis Sistem Indusi (PZB) yang terpasang pada Kereta Inspeksi Semeru. (Sumber : BPPT)
Control Device Sistem Keselamatan Kereta Otomatis Berbasis Sistem Indusi (PZB) yang terpasang pada Kereta Inspeksi Semeru. (Sumber : BPPT)

Perangkat pendukung lainnya untuk sistem ini yaitu:

  1. Unit Kendali Utama sebagai pemroses informasi dari aspek sinyal.
  2. Perekam data (Data Logger) berfungsi untuk mencatat/merekam/menyimpan data semua proses yang terjadi di SKKO lengkap dengan waktu kejadian.
  3. Unit Aktuator Pneumatik berfungsi mengaktifkan perintah pengereman pelayananan maupun pengereman darurat. 
  4. Unit Interface di Kereta Api (On Board Interface Unit) berfungsi sebagai interface SKKO dengan pengkabelan (wiring) eksisting kereta api dan pengaman terhadap hubung singkat listrik.
  5. Pemantau Balise Jalur.
  6. Perangkat pendukung lokomotif maupun balise track

Tampilan Kabin Masinis Yang Sudah Terpasang Sistem Keselamatan Kereta Otomatis Jenis Indusi (PZB). (Sumber : PT Len)
Tampilan Kabin Masinis Yang Sudah Terpasang Sistem Keselamatan Kereta Otomatis Jenis Indusi (PZB). (Sumber : PT Len)

Pada tahun 2012, Pemerintah Indonesia mengadakan uji coba penerapan Automatic Train Protection (ATP) jenis Indusi yang pengkajiannya sudah dilakukan sejak 2010 lalu yang diikuti ujicoba dan prototype. 

Saat itu pemasangan ATP sudah dilakukan di 18 stasiun di lintas Kutoarjo-Solo-Yogyakarta  dan tujuh Kereta Rel Diesel diantaranya untuk kereta Prameks dipasang tiga balise ATP, KA Madiun Jaya dua balise ATP, dan KA Inspeksi dua balise  ATP. 

Pada tahun 2015, Pemerintah mulai melakukan pemasangan track balise (bagian dari alat persinyalan) di lintas utara Jawa, yang membentang dari Jakarta-Surabaya sepanjang 700 kilometer (km). dan akan dilanjutkan pada jalur selatan jawa,sistem kereta api commuter jabodetabek dan perkeretaapian di wilayah Sumatera. Targetnya 2018 sudah bisa dioperasionalkan secara efektif.

Balise buatan GTB Bahntechnik GmbH yang terpasang di sinyal masuk Stasiun Cirebon. (Sumber: Pribadi)
Balise buatan GTB Bahntechnik GmbH yang terpasang di sinyal masuk Stasiun Cirebon. (Sumber: Pribadi)

Namun,pemasangan track balise hingga saat ini hanyalah sekedar pemasangan track balise semata. Pemasangan ini pun akhirnya terhenti hanya pada segmen jalur Cirebon-Surabaya dan tidak dilanjutkan. Entah masalah apa yang terjadi sehingga pemasangan ini dihentikan. Pemasangan balise pada kereta dan lokomotif pun belum dilakukan oleh pihak operator kereta api.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun