Mohon tunggu...
Priyo Handoko
Priyo Handoko Mohon Tunggu... -

Dosen Fak Syari'ah IAIN Sunan Ampel Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tragedi Kematian terhadap Mahasiswa Perguruan Tinggi Kedinasan di Bawah Kementerian Dalam Negari

7 Maret 2013   10:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:10 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DR.H.RM PRIYO HANDOKO SS,SH,M.Hum

DOSEN ILMU HUKUM PROGRAM DOKTOR PASCA SARJANA IAIN SUNAN AMPEL

Ketika penulis pulang dari kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya, ditengah perjalanan penulismelihat acara Kabar Siang pada TV ONE yang sedang mempertontonkan/menayangkan salah satu kegiatan Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Kementerian Dalam Negeri yang terletak di Sulawesi Utara. Sungguh terkejut sampai merinding penulis melihat tayangan tersebut. Dalam acara tersebut salah satu Mahasiswa yang mengikuti kegiatan tenggelam di sebuah empang/kolam besar sampai menghembuskan nafas terakhir dalam rangka mengikuti kegiatan yang diselanggarakan pihak kampus. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 25 Januari 2013 yang secara kebetulan ada warga masyarakat merekan dengan video ponselnya dan pada gilirannya dapat ditayangkan dalam acara TV ONE Kabar Siang Kamis 7 Maret 2013 pukul 12.14 Wib.

Sejak tahun 2000 sampai dengan 2013 ini sebenarnya kampus tersebut sudah mengalami kejadian serupa (yang mengakibatkan Mahasiswanya mati) beberapa kali dan sampai menjadi perhatian public dan sangat kontroversial. Setelah sekian lama tidak ada kabar kematian dari kampus tersebut penulis sangat terkejut mendengar dari TV ONE tadi siang masih saja terjadi tragedi kematian dalam dunia pendidikan. Sungguh sangat ironis kampus sebagai lambaga pendidikan yang bertanggtung jawab mencerdaskan bangsa dalam proses belajar mengajar terjadi kekerasan sampai dengan mengakibatkan kematian mahasiswanya.

Pendidikan Kedinasan di bawah Kementerian Dalam Negeri tidak didoktrin untuk menghadapi musuh yang mengancam kedaulatan Negara. Lembaga Pendidikan Kedinasan yang dididik untuk mengadapi musuh yang mengancam kedaulatan Negara sudah ditangani oleh Kementerian lain. Apabila cara melaksanakan pendidikan dalam lambaga yang bernaung di bawah Kementerian Dalam Negeri tersebut kasar dan sadis sampai dengan mengakibatkan kematian, maka lembaga tersebut sudah menyimpang dari tujuan pendidikan nasional.” Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Dari beberapa kali terjadi tragedi kematian pada Lembaga Pendidikan Kedinasan di bawah Kementerian Dalam Negeri ini, maka masyarakat berserta pemerintah perlu meninjau ulang eksestensi dari lembaga pendidikan tersebut. Patut dipertahankan atau tidak keberadaan lembaga pendidikan semacam itu, kirana perlu mendapat jawaban yang tegas dari masyarakat luas yang tentunya pemerintah harusmengevaluasi perlu atau tidaknya keberadaan lembaga seperti itu. Sejarah sudah mencatat bahwa Perguruan Tinggi dibawah Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama sudah banyak mengeluarkan alumnusnya yang dapat memimpin bangsa ini. Andaikata tidak ada lembaga pendikan kedinasan seperti itu, maka penulis yakin Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama siap mendidik bangsa untuk menyiapkan pemimpin Negara ini.

handoko@rmpriyohandoko.com

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun