Mohon tunggu...
Rizky Kurniawan
Rizky Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pribadi

Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Lavender

19 Oktober 2018   21:02 Diperbarui: 19 Oktober 2018   21:20 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ayo cepat bangun, pemalas! Ada sesuatu yang membuatku berdesir," gumam Calvin.

Tak lama setelah itu, Calvin tertidur pulas di samping kakaknya dengan posisi kepala yang disandarkan pada ranjang yang menjadi teman setia Axel lebih dari dua bulan ini. Begitu pulasnya tidur Calvin, sampai akhirnya Himori tak tega untuk membangunkannya. Dan tidak terasa pula, di luar langit sudah gelap dan mereka masih di ruang inap rumah sakit.

**

"Engh, kenapa kamu tidak membangunkanku, Himori?" tanya Calvin yang baru saja sadar dari tidurnya.

"M-maaf, Tuan. Saya tidak tega membangunkan Anda yang tidur pulas. Sepertinya Anda kelelahan," ucap Himori. Pria itu rada kikuk juga mendapatkan pertanyaan seperti itu.

"Tapi kamu harusnya tahu, kalau aku besok masih harus sekolah!" ucap Calvin sambil beranjak dari kursinya. Anak itu kemudian mengambil ranselnya yang tergeletak di atas meja. "Ayo, pulang!" pinta Calvin.

"Baik, Tuan!" Himori  merundukkan kepala. "Maaf, jika keputusan saya tadi salah," katanya lagi, masih tetap merunduk.

"Tidak apa, ayo pergi!" ajak Calvin kemudian. Anak itu membuka pintu kamar, tapi dia berhenti sejenak. Kemudian kembali lagi ke arah kakaknya, mendekat, lalu naik ke atas kursi. Detik selanjutnya Calvin mengecup kening Axel. "Cepat bangun, orang malas!" ucap Calvin pelan.

Himori yang melihat itu, kembali tergugah hatinya. Betapa lucu sekali tingkah Tuan mudanya yang satu itu. Walau terkesan keras kepala dan dewasa, dia tetaplah anak-anak. Himori kembali mengulum senyum. Kuharap, tuan Axel bisa merasakan itu, dan segera siuman, batinnya.

"Ayo!" ucap Calvin berlalu melewati Himori, yang sejak tadi berdiam diri di depan pintu kamar.

Mereka akhirnya pergi meninggalkan ruangan Axel, menyusuri koridor rumah sakit yang lumayan panjang untuk menuju lobby. Calvin menengok ke arah sebuah ruangan yang berandanya selalu membuatnya tertarik. Perempuan itu sudah tidak ada di sana. Mungkin saat ini dia sedang istirahat, pikirnya. Karena yang Calvin tahu, perempuan tersebut juga mengenakan pakaian yang sama dengan yang digunakan Axel. Jadi, tentulah perempuan itu juga adalah pasien dari rumah sakit ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun