Mohon tunggu...
Rizky Kurniawan
Rizky Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pribadi

Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Lavender

19 Oktober 2018   21:02 Diperbarui: 19 Oktober 2018   21:20 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambil terus berjalan Calvin memandang pria paruh baya itu, dan berkata, "Tak ada yang salah dengan rumah sakit. Jadi, mengapa harus tidak senang?"

"Baiklah, saya kalah. Kita akan kembali lagi, besok," ucap Himori akhirnya. Kemudian pria itu membukakan pintu mobil untuk Calvin. Himori tipe sopir pribadi yang sangat ramah dan sopan, pantas kalau keluarga Gabriel tetap memakai jasanya walau usia pria itu sudah tidak muda lagi.

"Lain kali kamu tidak perlu membukakanku pintu, Himori! Aku bisa membukanya sendiri. kamu sudah terlalu tua untuk melakukannya," ucap Calvin. Dia kemudian segera masuk ke dalam kursi penumpang.

"Tidak apa, Tuan. Saya dibayar untuk itu."

Calvin menggeleng, "Tapi kamu cukup jadi sopir saja, dan mengantarku ke tempat-tempat yang kusuka. Kau paham?"

Himori melirik tuan mudanya dari sepion lalu berkata, "Baik, Tuan!"

Setelah itu tidak ada percakapan lagi. Himori sibuk dengan kemudinya, sedangkan Calvin si tuan muda sudah terlelap di alam mimpinya. Wajah anak itu terlihat damai dan polos. Jauh berbeda dengan ketika dia sedang dikehidupan sesungguhnya. Ucapannya terkesan beberapa tahun lebih tua dari semestinya.

Himori kembali melirik dari sepion ke arah Calvin. Detik berikutnya, segaris senyum terbentuk di bibirnya. Sungguh, Himori merasakan damai saat memandang wajah anak yang sedang tidur itu. Tuan muda.

**

Calvin duduk di samping ranjang, ruang rawat Axel. Banyak alat terpasang di tubuh kakaknya. Monitor berbunyi sesekali, seirama detak jantung. Calvin sebenarnya tidak mengerti fungsi dari semua alat-alat yang terpasang. Yang dia tahu, Axel koma, dan sampai saat ini belum sadarkan diri. Ini adalah hari ke-62 dia dirawat. Tapi, ini baru hari ke dua Calvin untuk menemani kakaknya. Karena sebelumnya, jangankan datang menjenguk, diberitahu bahwa Axel kecelakaan dan koma pun tidak.

Sejak kecelakaan itu, Axel memang tidak ingin memberi tahu Calvin. Dia menyuruh Himori untuk menutupi kejadian ini dari Calvin. Tapi dihari keenam sampai saat ini Axel dirawat, kondisinya semakin memburuk, dan tanpa perkembangan apa pun. Ditambah Himori tidak bisa beralasan saat Calvin mendesaknya dengan pertanyaan "Di mana Axel? Apa kamu sedang menutupi sesuatu lagi dariku? Sama seperti saat kamu menutupi berita bahwa Ayah dan Ibuku tewas karena pesawat pribadinya terjatuh di Srilanka? Jawab Himori!". Laki-laki paruh baya itu kemudian bergeming, hatinya luluh. Masa bodoh dia tidak bisa dipercaya atau tidak. Yang penting adalah semoga dengan kehadiran Calvin, Axel bisa memperlihatkan kemajuan, dan dia tidak kembali merasa bersalah setelah kejadian dua tahun lalu itu. Dia sempat ingin bunuh diri saat akhirnya semua yang disembunyikan  terbongkar, bahkan oleh seorang anak kecil yang kala itu umurnya 6 tahun. Himori sadar kalau Calvin bukanlah anak biasa, dan dia sudah tidak ingin menyembunyikan apa pun dari anak itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun