Mohon tunggu...
nizami
nizami Mohon Tunggu... Penulis - Rakyat

Jangan jahat sama kucing kampung, mungkin malaikat lagi nyamar.

Selanjutnya

Tutup

Money

Apa Itu Bisnis Waralaba dan Contohnya?

24 September 2021   19:28 Diperbarui: 24 September 2021   19:31 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin anda bingung bagaimana caranya uang bisa berputar kala pandemi begini?

Jawabannya sederhana, UMKM.

Dan lebih detailnya, UMKM yang membuka sistem waralaba/franchise.

Waralaba adalah salah satu pintu pertama yang akan semua kalangan masuki untuk memulai langkahnya, contoh sederhananya adalah Arief Muhammad dengan Oppai Yakitori. 

Beberapa tahun lalu, ia melakukan re-branding dan juga advertising nya melalui kanal youtube pribadinya, tentu responnya sangat positif dari penggemarnya, karena pembawaan dan juga karakternya Arief yang sederhana tapi elegan.

arif oppai yakitori - YouTube 
arif oppai yakitori - YouTube 

Ada pula contoh lain yang tidak menggunakan jasa orang terkenal untuk memperkenalkan produknya, seperti: Kopi Janji Jiwa, Nasi goreng Tiarbah, Cititex Clothing. 

Mereka justru menggunakan kualitas dari produknya untuk mempromosikannya secara online, tentu yang berlaku adalah promosi dari orang ke orang, atau biasa disebut dari mulut ke mulut.

Secara garis besar, waralaba adalah membuka cabang sebanyak mungkin, dengan proses bagi hasil atau komisi, modal awal dan keuntungan tergantung kita sebagai pengaju waralaba, tapi branding dan juga kepercayaan konsumen sudah kita dapat karena kita "menginduk" kepada brand tersebut. Tapi, bisa jadi beberapa brand memiliki sistem yang berbeda.

Seberapa besar tingkat keberhasilannya?

Jawabannya relatif.

Tergantung seberapa percaya atau butuhnya konsumen kepada produk yang kita tawarkan. Coba dipikirkan, jika kita ambil waralaba dari JNE (sekitar 10juta) menurut harga.web.id, maka secara sederhana, seleksi alam pun terjadi. 

Entah kita kalah oleh kompetitor atau kepercayaan masyarakat yang menurun karena isu yang terjadi bahkan sesimpel pelayanan dari staff yang kurang memadai bisa saja membuat konsumen kurang berminat untuk kembali menggunakan jasa kita, padahal branding sudah tinggi, namun semua rusak karena rusaknya kualitas pelayanan itu sendiri.

Apakah waralaba layak untuk dicoba?

Pertanyaan itu pasti terbesit setelah anda membaca semua yang ada diatas, tentu jawabannya adalah tergantung dua hal; keberanian berstrategi dan juga keberuntungan timing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun