Mohon tunggu...
nizami
nizami Mohon Tunggu... Penulis - Rakyat

Jangan jahat sama kucing kampung, mungkin malaikat lagi nyamar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apakah Cinta Segitiga Berakhir Bahagia?

17 Agustus 2021   02:27 Diperbarui: 17 Agustus 2021   02:39 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mirva, menurutmu, apa itu cinta segitiga?"

"Nggak tau ya, aku sih, nggak pernah ngalamin"

"Masa sih, kamu kan umurnya lebih tua daripada aku" Lalu Mahesa melanjutkan "Aku aja pernah, tapi nggak bisa bahagia bertiga"

"Iyalah, yang bahagia kan cuma dua pihak aja"

Lantas mereka tertawa kecil berdua.

Kehidupan memang membingungkan, kadang uang membawa kebahagiaan, tapi jika uang sudah bertumpuk ruah, kesedihan akan datang, entah karena takut kehabisan uang atau karena tidak tau mau menghabiskannya dengan siapa.

Begitu juga jatuh cinta,

seperti anak panah yang tak punya arah, padahal diberi kesempatan untuk membidik melalui akal tuannya, tapi anak panah tak peduli akal, itu sebabnya kata pepatah cinta itu buta.

tapi... bukankah orang buta bisa sembuh?

"Nggak juga dong" jawab Mirva.

"Memangnya kenapa kamu nggak mau menikmati kebutaan cinta, biarpun cintanya berbentuk segitiga?"

"Akusih jatuh cinta untuk berkomitmen, nggak suka aja kalau cuma untuk cari kesenangan" Mirva melanjutkan "Contohnya si Arip, dia nggak pernah tuh membuat pernyataan tentang perasaannya, padahal aku ngarep dia buat serius, yaudah aku balik aja ke Faris"

"Tapi kan, itu artinya kamu mengulang ragu yang dulu, lagi, kan?"

"Nggak apa, setidaknya aku dikasih kepastian, kalau ternyata, dia itu ada rasa"

Mereka terdiam, seolah Santa Klaus telah melewati cerobong asap dari otak Mahesa, dan ia meminta izin untuk memberi tahu tentang ide ini melalui sebuah cerita pendek tentang kejamnya makhluk buta bernama cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun