Mohon tunggu...
nizami
nizami Mohon Tunggu... Penulis - Rakyat

Jangan jahat sama kucing kampung, mungkin malaikat lagi nyamar.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Bolehkah kita "protes" kepada Tuhan tentang rezeki?

30 Oktober 2019   05:16 Diperbarui: 30 Oktober 2019   05:24 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jibril mengantar rizki, 

kadang berupa kenyang untuk si lapar, 

kadang hanya sekedar dua ribu rupiah yang dilempar pejalan kaki kepada pengemis di pinggir teras masjid. 

Hari rabu itu, sasaran Jibril adalah Mahesa, anak muda pencinta kucing, Mahesa menyayanginya bagai kucing adalah teman hidupnya, dia lebih mengutamakan perut mereka daripada perutnya sendiri, Mahesa juga menyayangi air minum bekas gurunya, memang aneh kepercayaan bocah beralis tebal itu. 

"Hei, Bril. Nanti rabu jam tiga sore jadwalmu itu ngirim paket untuk customer atas nama Mahesa bin Yadi, Ingat ya!" Sahut sang waktu kepada Jibril. 

"Ok, Wak. Tapi bagaimana kalau si Mahesa bin Yadi itu tidur?" Timpal Jibril 

"Ya mungkin Lauh Mahfuz maunya gitu, Bril" 

"Memang opo to isi rizki ne?" Lanjut Jibril sebari menengok ke arah rizki. 

"Tadi ku intip sih hanya obat diare karena Mahesa sedari hari minggu lalu mencret-mencret. Kasian, Bril!" 

Mendengarnya, Jibril pun mengangguk. 

"Bril, wis jam dua iki, siap-siap gih" 

"Ok" 

Bergulir waktu, Jibril berangkat dinas pukul dua, dan sudah datang ke tempat Mahesa. Terlihat Mahesa tertidur pulas karena lelah bolak-balik kamar mandi. Jibril menunggu sampai jam tiga sesuai jam kerja, namun Mahesa tak kunjung melotot.

Jibril pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun