Mohon tunggu...
nizami
nizami Mohon Tunggu... Penulis - Rakyat

Jangan jahat sama kucing kampung, mungkin malaikat lagi nyamar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Jangan-jangan

7 Oktober 2019   18:43 Diperbarui: 7 Oktober 2019   19:17 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua kata satu makna

Kadang Mahesa berpikir bahwa itu adalah sebuah larangan, seperti seorang ibu yang meneriaki anak bungsunya agar tidak berlarian di lantai yang baru saja dicium kain pel "Jangan jangan!"

Tapi tidak

Mahesa berpikir jangan-jangan, burung-burung yang berkicau di langit itu sedang mentertawakan celana putih yang dikenakannya

Jangan-jangan, para ikan mencibirnya karena mulutnya bau

Jangan-jangan, orang kaya itu tidak ada, yang ada hanya orang yang berusaha

Jangan-jangan, si ustadz tidak masuk surga karena memarahi tukang ojek yang tidak shalat, padahal mereka sudah shalat lebih dulu daripada si ustadz

Jangan-jangan, orang indonesia ternyata lebih kaya dari para amerika yang bangga akan dollarnya

Jangan-jangan, ayam berdzikir dengan cara berkokok tiap pagi

Jangan-jangan, kecoa diciptakan agar manusia memiliki penghasilan dari obat anti-kecoa

Jangan-jangan, darah itu mengalir seperti air terjun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun