Sejarah komunikasi internasional
Awalnya kata komunikasi itu sendiri berasal dari bahasa Roman, yang pada saat itu
waktu disebut retorika, yaitu cara menyampaikan sesuatu dengan meyakinkan
khalayak, biasanya retorika digunakan oleh orang-orang Yunani dalam menyampaikan
distribusi agama mereka dan ini membuktikan adanya fakta-fakta tidak berwujud
yang berkembang saat itu. Munculnya komunikasi itu sendiri telah ada
dan dikembangkan sejak Mesis tetapi berkembang secara sistematis di Yunani. Pada awal abad keenam belas, mesin cetak mencetak ribuan buku dalam semua bahasa utama Eropa. Untuk pertama kalinya Kitab Suci tersedia dalam bahasa lain selain bahasa Latin, melemahkan otoritas para imam, ahli-ahli Taurat dan elit politik dan budaya. Sebagai akibatnya, 'budaya Latin yang bersatu di Eropa akhirnya dibubarkan oleh munculnya bahasa daerah yang dikonsolidasikan oleh percetakan' (Febvre dan Martin, 1990: 332). Paruh kedua abad kesembilan belas melihat sistem komunikasi kekaisaran yang meluas yang dimungkinkan oleh telegraf elektrik. Diciptakan oleh Samuel Morse pada tahun 1837, telegraf memungkinkan transmisi informasi yang cepat, serta memastikan kerahasiaan dan perlindungan kode.
Industri surat kabar memainkan peran penting dalam pengembangan jaringan telegraf internasional, untuk dapat memanfaatkan peningkatan pesat dalam permintaan berita, terutama informasi keuangan yang diperlukan untuk melakukan perdagangan internasional. Pembentukan kantor berita adalah perkembangan paling penting dalam industri surat kabar abad kesembilan belas, yang mengubah proses penyebaran berita, secara nasional dan internasional.
Komunikasi adalah pusat untuk ekspansi dan konsolidasi kerajaan Eropa modern, yang terbesar dan paling kuat adalah Kerajaan Inggris, yang pada puncaknya, 1880-1914, mendominasi seperempat umat manusia. Nasib Reuters, kantor berita internasional yang paling terkenal, dapat dilihat sejajar dengan pertumbuhan Kerajaan Inggris.
Perluasan mesin cetak dan internasionalisasi agen-agen berita merupakan faktor yang berkontribusi dalam pertumbuhan industri surat kabar di seluruh dunia. The Times of India didirikan pada 1838 sementara surat kabar utama Asia Tenggara The Straits Times dimulai sebagai surat kabar harian dari Singapura pada 1858. Kemajuan teknologi pencetakan berarti bahwa surat kabar dalam bahasa non-Eropa juga dapat dicetak dan didistribusikan. Pada 1870 lebih dari 140 surat kabar dicetak dalam bahasa India; di Kairo Al-Ahram, surat kabar yang telah mendefinisikan jurnalisme Arab selama lebih dari satu abad, didirikan pada tahun 1875, sementara pada tahun 1890, surat kabar paling dihormati di Jepang Asahi Shimbun (Morning Sun) didirikan. Di Eropa, pertumbuhan pers populer belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun 1890-an - Prancis Le Petit Parisien memiliki sirkulasi 1 juta pada tahun 1890, sementara di Inggris, Daily Mail, diluncurkan pada tahun 1896, yang mendefinisikan kembali batas-batas jurnalisme, sedang melakukan bisnis yang meraung.
Seperti halnya teknologi baru lainnya, negara-negara Barat adalah yang pertama memahami implikasi strategis komunikasi radio setelah transmisi radio pertama suara manusia pada tahun 1902. Tidak seperti kabel, peralatan radio relatif murah dan bisa dijual dalam skala massal. Ada juga kesadaran yang berkembang di kalangan bisnis Amerika bahwa radio, jika dikembangkan dan dikendalikan dengan tepat, dapat digunakan untuk melemahkan keuntungan besar dari jaringan kabel internasional yang didominasi Inggris (Luther, 1988). Mereka menyadari bahwa, sementara kabel bawah laut dan terminal pendaratan mereka dapat menjadi rentan, dan lokasi mereka memerlukan negosiasi bilateral antar negara, gelombang radio dapat melakukan perjalanan ke mana saja, tidak dibatasi oleh politik atau geografi.
