Judul Jurnal   : Reconstruction of Anti-Corruption Education Materials with Islamic Law inÂ
 Indonesia
Volume      : Vol. 11, No. 1, 2021, pp 220-229
Tahun terbit   : 2021
Penulis       : Dr. H. Nur Solikin , S.Ag.,MH
PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DI INDONESIA
DITINJAU DARI HUKUM ISLAM
Penelitian ini berangkat dari kekhawatiran tersendiri bagi akademika di bidang pendidikan antikorupsi bahwa, selama ini, materi pendidikan antikorupsi di Indonesia hanya mengandung cakupan hukum yang positif. Disamping itu, definisi korupsi dalam materi pendidikan antikorupsi yang ada masih minim, dapat menyebabakan merugikan keuangan negara. Penelitian ini menjawab bagaimana korupsi dalam syariat Islam, materi pendidikan antikorupsi di Indonesia, dan bagaimana konsep integrasi syariat Islam dalam pendidikan antikorupsidi Indonesia.
Korupsi di  Indonesia  menjadi  masalah  yang melumpuhkan  kemajuan  bangsa. Korupsi  seperti   puncak  gunung  es  di  atas permukaan  laut (Abdullah, 2019) yang terlihat hanya Sebagian kecil saja,namun yang tidak terlihat sudah banya.Korupsi berdampak pada pembusukan  sistem  demokrasi  dan aturan hukum  serta merusak sendi dan struktur kehidupan masyarakat,  persaingan yang tidak adil ,dan  kegigihan ekonomi berbiaya tinggi  (Abdul & Hanna, 2020).  Catatan  literatur  lain  bahwa  perilaku  korup  memang   telah  terjadi  sejak   Mesir  kuno,  Babel,  Roma,  Abad  Pertengahan  ,sampai  sekarang.  Semukan  sejarah  peradaban  manusia  itu sendiri (Abu  &  Noor, 1994)
Hasil penelitian  pada dua  organisasi keagamaan terbesar  di Indonesia, Muhammadiyah  dan  Nahdlatul  Ulama,  menetapkan bahwa korupsi bukan hanya bentuk   ketidakpercayaan melainkan tindakan    syirik   karena   menghasilkan  uang  sebagai sekutu  Allah. Bahkan  masalah  korupsi di Indonesia  sering   bersanding dengan kasus-kasus  signifikan  seperti  narkoba dan terorisme , sering disebut sebagai kejahatan  luar  biasa  dan  kejahatan  terhadap kemanusiaan  (Arifin, 2000). Pemberantasan korupsi  di  Indonesia tidak dapat dengan  mudah  mengabaikan  dimensi   budayanya  yang kompleks. Sesuatu  yang  sangat ironis dan  mengkhawatirkan  (Asroni & Yusuf, 2016).
Fakta di lapangan  adalah  bahwa  materi  pendidikan antikorupsi   yang  diajarkan  di  sekolah  dan perguruan  tinggi  belum  menyentuh  sisi   hukum Islam  ,  meskipun  masyarakat  Indonesia  sebagian  besar   muslim  (Muslim)(Klitgaard,2001). Rasanya  tidak     komprehensif    dalam  menyentuh  sisi  keagamaan  siswa dan  mahasiswa  terkait  perilaku  koruptif  (Kirya,2020). Hal  ini  mengakibatkan pendidikan antikorupsi    yang tidak   maksimal dalam  proses pendidikan  ,  pencegahan,  apalagi  pemberantasan  korupsi  di  Indonesia.  Terbukti  bahwa  praktik  kejahatan dan   tindak   pidana kejahatan  tidak   menurun  dari  hari ke    hari  , tetapi   sebaliknya   (Mansar  &  Minin,2017).