Mohon tunggu...
Rizqi Tri Novitasari
Rizqi Tri Novitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurnalistik di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

NIM 11220511000062

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

1 Desember Diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia, Ayo Stop Diskriminasi Mari Rangkul ODHA

2 Desember 2022   16:28 Diperbarui: 2 Desember 2022   17:11 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia, ayo stop diskriminasi mari rangkul para ODHA.

Peringatan hari AIDS Sedunia dicetuskan dan ditetapkan pada 1 Desember 1988. Peringatan hari AIDS sedunia ini digagas oleh James W. Bunn dan Thomas Netter yang bekerja pada bagian informasi Global Programme World Health Organization (WHO). Ditetapkannya peringatan ini bertujuan untuk menumbuhkan pentingnya kesadaran berjuang dalam melawan virus penyebab AIDS, yakni HIV. Selain itu juga memberikan dukungan untuk para pengidap AIDS dan mengenang para korban dari penyakit tersebut.

Seseorang yang mengidap HIV/AIDS atau biasa dikenal dengan ODHA, seringkali mendapatkan perlakuan atau stigma buruk dari masyarakat akan dirinya. Banyak pandangan dan pendapat yang menganggap bahwa HIV/AIDS bahaya bagi orang disekitarnya. Para ODHA juga seringkali dijauhi, dikucilkan dan ditinggalkan dari lingkungan sekitarnya. Namun mereka terus berusaha bangkit untuk dapat terus menjalani kehidupan bersama orang-orang yang mereka sayangi.

Dimata masyarakat luas HIV/AIDS merupakan penyakit mematikan yang belum dapat terobati serta mudah sekali menyebar. Dilansir dari CXO Media dalam salah satu episode nya yang berisi cerita hidup para penyintas HIV dalam berjuang melawan stigma buruk dan diskriminasi. Para ODHA ini pun bercerita bagaimana mereka berjuang dan berupaya untuk bisa berbaur dengan masyarakat di sekitarnya terutama keluarga, setelah mengetahui keadaanya yang positif mengidap HIV/AIDS.Beberapa dari mereka merasa dikucilkan, dijauhi dan sendirian karena mengetahui keadaanya, bahkan mereka juga takut untuk berinteraksi dengan banyak orang. Tetapi dengan apapun kondisinya dan seberapa terpuruknya, mereka tetap bisa bangkit dan kembali menjalani kehidupan. Banyak faktor yang menjadikan mereka kembali bangkit, terutama keluarga dan juga teman-teman yang terus mendukung dan menemani para penyintas HIV/AIDS ini. 

Dengan mengetahui cerita dan sudut pandang para ODHA dan memperingati hari AIDS sedunia ini, kita semua perlu mengetahui bahwa HIV/AIDS tidak semenyeramkan dan semenakutkan itu. Kementerian Kesehatan Indonesia menjelaskan Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Sedangkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV. HIV/AIDS merupakan penyakit yang membutuhkan banyak dukungan dari orang sekitar untuk bisa disembuhkan. Dilansir dari kebumenkab.go.id Bupati Kebumen menyatakan "AIDS ini tidak menular hanya dengan berbicara dengan penderitanya, tetapi melalui hal-hal lain, seperti sex bebas, penggunaan jarum suntik dan hal-hal negatif lainnya. Hilangkan stigma semacam ini, yang harus kita jauhi virusnya, bukan orangnya" ujar Bupati. Maka dari itu, kita seharusnya merangkul dan melindungi para ODHA, bukan menjauhi dan mengucilkan mereka.

Hal-hal yang perlu diketahui agar kita menjauhi dan tidak menjunjung tinggi stigma buruk terhadap para penyintas ODHA adalah bagaimana penularan dan pencegahan HIV/AIDS. Dari situs halodoc ada beberapa hal yang perlu kita ketahui mengenai penularan HIV/AIDS yaitu, kontak langsung dengan ODHA yang dapat tertular melalui darah, cairan alat kelamin wanita, air mani dan air susu ibu yang sudah terinfeksi. Di Indonesia sendiri, penyebaran HIV disebabkan oleh hubungan intim yang tidak aman dan penggunaan jarum suntik obat-obatan terlarang. Hingga kini memang belum ada kasus penularan HIV yang disebabkan oleh air mata atau air liur. Namun berhubungan intim secara oral atau berciuman(dengan adanya luka berat pada mulut atau gusi berdarah) dapat menyebabkan penularan virus HIV.

Selain cara penularan ada pula berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan HIV/AIDS antara lain, gunakan pengaman yang baru setiap berhubungan intim, hindari berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan, dan bersikap jujur kepada pasangan jika menginap positif HIV, agar pasangan juga menjalani tes HIV. Setelah kita mengetahui bagaimana penularan dan pencegahan dari HIV/AIDS ini maka kita harus bisa untuk tidak mendiskriminasi dan memiliki pandangan buruk terhadap para ODHA. Dengan mengetahui dua hal ini sudah seharusnya kita dapat bergaul dan tetap menjalin hubungan baik serta memberikan dukungan kepada para ODHA, karena pada dasarnya kita sudah mengetahui bahwa penyakit HIV/AIDS ini tidak menular hanya karena kita berinteraksi dengan pengidap, tetapi ada hal-hal tertentu yang dapat menjadi pemicu penularan penyakit HIV/AIDS  seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Maka tidak perlu lagi memberikan stigma, pandangan buruk bahkan diskriminasi bagi para ODHA, yang mereka butuhkan saat ini hanyalah dukungan dan juga tetap menanusiakan mereka. 

Peringatan Hari AIDS Sedunia ini menjadikan kita untuk tetap berhati-hati dan menerapkan hidup sehat untuk seluruh masyarakat. Jadikan pula peringatan ini sebagai pengingat bahwa pentingnya edukasi mengenai HIV/AIDS kepada keluarga, kerabat, dan orang-orang terdekat kita terhadap pencegahan dan penularan HIV/AIDS. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun