Mohon tunggu...
Rizqi Mubarokah
Rizqi Mubarokah Mohon Tunggu... Guru - Penikmat mencipta kata

Seorang Guru TK yang bercinta dengan mantra kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pemburu Rindu

26 Februari 2020   12:01 Diperbarui: 26 Februari 2020   17:13 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku bosan menjadi pemburu rindu
Sebab panahku telah habis direnggut waktu
Aku lelah dirundung pilu  
Sebab tawamu tak lagi terngiang ditelingaku
Aku jenuh menjadi pengais angan
Sebab membayangkanmu tak seindah saat bertatapan
Tuan..
Bisakah kau mengakhiri semua ini
Rindumu diam, namun merindumu menikam
Degup degup merakit khayal temu
Bersua kita bersama
Berdua kita tertawa
Kepada rindu yang terbalut sendu
Bersembunyi dimana harapan temu kan menyatu
Terjerat sudah hati yang sembilu
Entah sampai kapan tawa ini kan terpasung
Merintih pedih meraung raung
Ya Tuan, ketahuilah!
Ku ingin berdikari dari hari yg terlampau sunyi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun