Mohon tunggu...
Rizqi Fadhilah
Rizqi Fadhilah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Manusia yang sehat akal dan intuisinya

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Trend Fashion di Kala Pandemi

28 Januari 2021   17:14 Diperbarui: 28 Januari 2021   17:17 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Thrifting dari asal kata thrift adalah kegiatan yang dilakukan untuk berhemat dengan berburu barang bekas yang masih layak untuk dipakai atau barang-barang bermerek yang tak lolos QC (quality control). Mungkin dulu berburu barang bekas adalah hal yang sangat jarang dilakukan dan hanya segelintir orang saja. Tapi saat ini tren thrifting semakin berkembang terutama di kalangan para millenial.

Thrifting dilakukan secara online di sosial media maupun di e-commerce atau bisa datang langsung ke toko-toko yang menjual barang barang khusus thrifting. Banyak rekomendasi yang bisa kalian cari dari google ataupun sosial media seperti tiktok dan instagram.

Kegiatan thrifting ini semakin membludak setelah banyak orang yang ramai-ramai memposting kegiatan thrifting pada akun sosial media mereka dengan menunjukkan barang-barang bermerek terkenal didapatkan dengan harga murah, mereka berlomba-lomba menunjukkan barang yang didapat dari kegian thrifting di sosial media. Alhasil thrifting menjadi kiblat baru dalam dunia fashion.

Dalam fashion tidak hanya sebatas berfungsi untuk penutup tubuh saja, namun seiring berkembangnya zaman, fashion dipandang sebagai hal yang mencerminkan pemakainya. Bagi sebagian orang, barang yang bermerek menandakan kewibawaan serta status sosial yang dimilikinya.

Secara tidak langsung kita bisa menilai status sosial maupun kepribadian seseorang hanya dilihat dari fashion yang dikenakannya. Meskipun tak selamanya fashion yang dikenakan mencerminkaan status dan kepribadian mereka. Misalnya jika kita melihat seseorang menggunakan fashion yang bermerek dengan harga yang fantastis kita bisa menilai bahwa dia adalah orang yang berstatus sosial tinggi. Dan begitupun sebaliknya.

Kondisi pandemi memberikan dampak di berbagai sektor, salah satunya adalah sektor perekonomian, hal tersebut membuat setiap individu mau tidak mau untuk menghemat dan menghitung pengeluaran yang dibutuhkan. Tidak semua orang memiliki daya beli yang sama untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam membeli pakaian. Sehingga kita harus pintar-pintar dalam mengatur uang.

thrifting merupakan salah satu solusi karena dengan harganya yang murah, kita bisa mendapatkan barang dengan kualitas yang lumayan baik atau bahkan barang bermerek yang masih bagus kondisinya dan tidak kalah keren dengan barang yang dijual di pusat perbelanjaan maupun retail pada umumnya. Harga barang thrifting yang ditawarkan pun hampir separuh dari harga barang yang ada di pusat perbelanjaan. Hal tersebut sangatlah menggiurkan mengingat tuntutan sosial perihal fashion akan terus terjadi.

Selain murah dan berkualitas, thrifting juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Seperti yang kita tahu sebuah industri fashion tentunya menghasilkan limbah berupa produk yang tidak lolos tahap standar kualifikasi. Lalu kemanakah produk gagal tersebut? Biasanya produk gagal tersebut hanya berakhir di TPA. Tentunya hal ini menyebabkan limbah pakaian yang menumpuk.

Limbah pakaian merupakan salah satu limbah yang sulit untuk terurai. Sehungga, dalam penanganan limbah tersebut perlu upaya yang cukup serius. Kehadiran tren thrifting dapat menjadi jawaban atas permasalahan lingkungan saat ini. Pakaian yang masih baik dan layak untuk digunakan seharusnya tidak berakhir sia-sia di TPA. Secara tidak langsung, ketika kita melakukan thrifting artinya kita juga ikut berkontribusi dalam mengurangi limbah yang ada di bumi.

Tren thrifting diprediksi akan terus meningkat tahun-tahun berikutnya, karena sekarang ini para millenial mulai sadar bagaimana mengelola keuangan dan juga ikut berkontribusi dalam menjaga lingkungan demi kelangsungan hidup dan anak cucu mereka nantinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun