Berdasarkan literatur yang saya baca dan pahami, langkah pertama yang dapat kita lakukan adalah deteksi tanda dan gejala awal pada anak, langkah kedua konsultasikan kepada dokter anak untuk memberikan diagnosis terhadap sesuatu yang dialami oleh anak. Langkah ketiga, lakukan pendekatan/ pengobatan kepada anak berdasarkan saran dan masukan dari dokter.
Setelah dinyatakan oleh dokter, anak tersebut mengalami gangguan autisme, kita selaku circle yang ada di dekatnya, memberikan dukungan kepada anak dan juga kepada orang tuanya. Dukungan tersebut dapat berupa:
- Dukungan Emosional
Peranan seseorang yang berada didekat anak yang mengalami autisme yaitu dengan memberikan dukunga moral, yaitu dukungan yang memberikan perhatian, empati, dan rasa mencintai kepada anak tersebut. Pada hal ini, anak diberikan wadah untuk memberikan keluh kesahnya, serta pengalaman bergerak dan bermain bersama orang lain.
- Dukungan Penghargaan
Segala bentuk yang dilakukan oleh anak yang mengalami autisme, dapat kita berikan reward sebagai pencapaian dia terhadap ide, performa, dan nilai nilai yang telah dia berikan
- Dukungan Instrumental
Pengembangan serta pendampingan anak yang memiliki gangguan autisme, mempunyai effort yang tinggi dalam pelaksanaannya. Maka, dalam hal ini dukungan dapat berupa materiil secara langsung yaitu berupa uang, alat bantu, atau media-media lain yang dapat membantu anak di dalam bidang instrumental
- Dukungan Informasi
Selain dukungan ketiga diatas, tidak kalah pentingnya dukungan ini. Yaitu dukungan informasi. Dukungan ini dapat berupa saran, masukan, arahan, feed back, dan segala sesuatu tentang hal -- hal positif tentang autisme.
Nah! Jadi gitu teman -- teman yang bisa saya sampaikan pada tulisan saya hari ini. Semoga bermanfaat!
Last say, See ya!