Mohon tunggu...
Rizqi Fathurrohman
Rizqi Fathurrohman Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar dan Bermain

Belajar dari melihat, mempelajari, dan mencoba. Diri yang memiliki motto hidup "Muda berkarya, tua berjaya, mati masuk surga". Mari berbagi dan berdiskusi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Memanfaatkan Momen Ramadan dan Corona untuk Tumbuhkan Empati anak Dimulai dari Hal Kecil

13 Mei 2020   18:48 Diperbarui: 13 Mei 2020   18:40 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Kelly Sikkema on Unsplash 

Ramadan,  yang tinggal sekitar seminggu lagi, akan meninggalkan kita. Menjadi sebuah peristiwa kesedihan yang muncul setiap kali ramadan akan berakhir. Momen -- momen sahur, buka puasa, menahan lapar, dan seluruh kegiatan positif di bulan ramadan bak menjadi kenangan diantara 1 bulan dari 12 bulan yang ada. Ini juga dapat menjadi sebuah harapan, untuk bisa kembali bertemu pada ramadan tahun yang akan datang.

Namun ramadan tahun ini berbeda dengan tahun -- tahun kemarin. Ramadan yang biasanya ramai dengan kegiatan sanlat dan lain -- lain. Kini sepi karena kebijakan pembatasan untuk menekan penyebaran covid-19 ini. Mudah -- mudahan covid-19 cepat ditemukan vaksinnya agar dapat memusnahkan virus itu.

Berbicara tentang ramadan, tidak afdal kalau misalnya tidak diisi dengan kegiatan -- kegiatan yang bernilai pahala. Segala ibadah dan perbuatan lainnya positif menjadi ladang yang subur untuk memanen pahala di bulan ini, karena ganjarannya 2x lipat. Masyaallah.

Salahsatu kegiatan ibadah yang bisa dilakukan adalah bersedekah. Bersedekah selain bisa sebagai menjalin hubungan kita kepada Allah, sedekah juga bisa menjalin hubungan kepada sesama manusia. Adapun bentuk sedekah yang bisa kita lakukan yaitu dengan memberikan harta kita, memberi makan, bahkan senyum yang tulus pun bisa menjadi amalan ibadah yang paling mudah tuk dilakukan.

Melihat dari Pembatasan Sosial Berskala Besar ini, membuat banyak sektor perekonomian lesu. Banyak pegawai yang diminta libur karena pembatasan ini. Padahal banyak dari orang hanya mengandalkan pendapatan dari kerjanya itu saja. Hal itu menjadi sebuah permasalahan terhadap bahan makanan apa yang harus ia santap kala sahur dan berbuka.

Empati. Keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain atau kelompok lain (menurut KBBI). Banyak manusia yang memiliki akal, harta yang cukup, tetapi krisis dalam hal empati. Miris. Karena sesungguhnya dunia itu fana, segala yang dimilikinya merupakan titipan saja, jadi tidak elok jika harta yang dititipkan kepada kita menjadi sebuah kesombongan dan kekikiran. Naudzubillahi min zaalik.

Rasa Empati akan mengajarkan kita tentang memahami orang lain dan bagaimana perasaan mereka. Mengajarkan tentang kemampuan mengambil dan melihat dari "kaca mata" berbeda. Menghargai keberagaman, dan mampu membaca emosi dan bahasa tubuh.

Poin -- poin dasar dalam mengasah empati kita yaitu dengan melontarkan pertanyaan kepada diri kita (Menurut CASEL.ORG)

  • What is she feeling? (Apa yang dia rasakan?)
  • What is might she do? (Apa yang mungkin ia lakukan?)
  • How would you feel? (Bagaimana perasaan jika dalam situasi itu?)

Poin dasar ini coba kita asah dengan menerapkan kepada setiap orang.

Selain kita menumbuhkan perasaan empati kepada orang lain, kita juga harus mampu untuk berinteraksi (memberikan respon) yang tepat kepada seseorang atau kelompok yang kita beri empati. Jangan sampai interaksi/ pemberian respon memiliki sesuatu yang tidak tepat, hal ini akan menyebabkan timbul konfil baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun