Mohon tunggu...
Rizqi Amalia
Rizqi Amalia Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara

Mahasiswi UNISNU Jepara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Misteri Hoaks di Mata Netizen Indonesia

1 Juli 2019   08:22 Diperbarui: 1 Juli 2019   08:47 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: telegram.com

Pada zaman sekarang ini, media sosial atau yang biasa disebut "medsos" sudah menjadi menu wajib bagi masyarakat Indonesia mulai dari anak-anak, remaja, dan juga orang tua. 

Di Indonesia sendiri, media sosial yang digemari dan paling sering digunakan oleh masyarakat yaitu facebook, instagram, twitter, youtube, line, Blackberry Messenger (BBM), dan yang lainnya.

Internet saat ini sudah menjadi gudang informasi dimana masyarakat bisa mengetahui sebuah peristiwa secara real time dan mengetahui tentang apa saja yang terjadi hanya dengan mengetik kata kunci atau bahkan tanpa mencari sama sekali. Namun semua yang dilakukan tersebut ada konsekuensi dari banjirnya informasi, terlebih ketika semua orang bebas berperan sebagai sumber informasi, konsekuensi ini adalah buramnya dinding pembatas antara fakta dan berita palsu (hoaks).

Hoaks adalah kabar, informasi, berita palsu atau bohong. Hoaks bertujuan membuat opini publik, menggiring opini, membentuk opini atau persepsi, juga untuk bersenang-senang yang memnguji kecerdasan dan kecermatan pengguna internet dan media sosial. 

Hoaks biasanya muncul ketika sebuah issue mencuat ke permukaan, namun banyak hal yang belum terungkap atau masih menjadi tanda tanya. Di Indonesia sendiri hoaks muncul sejak pemilihan presiden 2014 sebagai dampak gencarnya kampanye dimedia sosial. Hoaks bermunculan guna menjatuhkan citra lawan politik atau yang biasa disebut dengan kampanye hitam.

Media sosial merupakan wadah yang sangat rentan dan sering digunakan sebagai tempat untuk menyebarkan berita hoaks. Pengertian media sosial sendiri adalah media online yang menfasilitasi penggunanya agar dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtuasi. 

Banyaknya pengguna aktif bahkan dapat dikatakan sebagai penggila media sosial di Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan netizen sangat memudahkan pihak penyebar hoaks dalam menjalankan aksinya.

Dari hasil survey tentang wabah hoaks nasional yang dilakukan oleh Mastel pada tahun 2017 bahwa channel atau saluran penyebaran konten hoaks tertinggi adalah dari media sosial facebook sebesar 92,40%, aplikasi chatting 62,80%, dan situs web 34,90%. 

Padahal jika dilihat dari fenomena yang terjadi sekarang ini para pengguna aktif media sosial paling besar berasal dari kalangan anak-anak dan remaja yang sejatinya masih dalam proses pendidikan, hal-hal yang berkaitan tentang media sosial kebanyakan memberi dampak negatif bagi proses belajar mereka.

Oleh karena itu remaja sebagai pengguna aktif media sosial harus mampu memilah dan memilih segala informasi yang muncul dari media sosial yang mereka miliki, jangan sampai hal-hal yang belum tahu kejelasannya atau bahkan berita palsu atau hoaks disebarkan ke media sosial mereka, karena hal tersebut berimbas pada diri mereka sendiri, misalnya mendapat komentar negatif dan bullying dari netizen lain karena tindakannya tersebut.

Pada dasarnya media sosial merupakan wadah bagi remaja untuk menuangkan kebebasan berekspresi dan ide mereka dalam bentuk gambar maupun pesan-pesan tulisan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun