Mohon tunggu...
Rizqi Rahayu
Rizqi Rahayu Mohon Tunggu... Dosen - memanusiakan manusia

bersyukur dan ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memaknai Hari Santri dengan Penuh Rasa Syukur

24 Oktober 2022   18:30 Diperbarui: 24 Oktober 2022   18:30 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar diambil dari yaspidasukabumi.or.id

Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015 tentang penetapan hari santri pada tanggal 22 Oktober ini tentunya harus disyukuri bukan hanya oleh kaum santri tapi juga seluruh elemen bangsa. Bersyukur karena kita bisa beribadah dengan tenang, bersyukur bisa bermuamalah dengan damai, bersyukur bisa beraktivitas dengan penuh kreativitas. 

Dalam Islam, bagi orang yang selalu bersyukur akan selalu ditambah segala nikmatnya, dan apabila inkar akan mendapatkan celaka (siksa). Hal ini berdasarkan pada Q.S. Ibrahim ayat 7 yang artinya: "dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Syukur dalam kitab Syu'bul Iman terdiri dari 3 unsur, yaitu ilmu, hal (sikap), dan amal. Pertama, ilmu yang dimaksud adalah manusia harus mengetahui siapa yang memberi nikmat. tentunya kalau kita tidak tahu siapa yang memberi nikmat pastinya kita akan kebingungan bahkan tidak tahu kepada siapa harus bersyukur dan berterima kasih. 

Yang maha pemberi nikmat yaitu Tuhan Allah SWT. Kedua, hal (sikap) maksudnya kita adalah manusia yang diberi nikmat kita harus merasa bahagia, senang atas kenikmatan yang telah diberikan. memperlihatkan dan menunjukkan sikap bahagia ini bukan pada besar kecilnya kenikmatan akan tetapi kita bahagia karena melihat dan mengetahui yang memberinya. 

Ketiga, amal maksudnya melakukan apa-apa yang diperintah oleh pemberi nikmat, menjauhi apa-apa yang dilarang oleh pemberi nikmat, dan melakukan apa-apa yang dicintai oleh pemberi nikmat.

 Wujud dari pelaksanaan syukur atas kenikmatan ketenangan, kemerdekaan, dan penetapan hari santri maka kita selaku individu bangsa harus menjadi manusia yang rojulun, dalam kitab Ta'limul Muta'allim manusia yang rojulun memiliki 2 ciri, yaitu pertama, ro'yun shooibun maksudnya punya akal yang sempurna, berfikir benar; kedua, yusawiru maksudnya selalu bermusyawarah dari setiap urusannya. 

Selanjutnya wujud pelaksanaan syukur atas kenikmatan ketenangan, kemerdekaan, dan penetapan hari santri kita harus mencintai tanah air. Hal berlandaskan pada maqolah KH. Hasyim 'Asy'ari yaitu hubbul wathon minal iman (mencintai tanah air sebagian dari iman) dan hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dalam kitab Shohih Bukhori jilid III halaman 23 yang artinya: 'ketika rasulullah hendak datang dari bepergian, beliau mempercepat jalannya kendaraan yang ditunggangi setelah melihat dinding kota Madinah. Bahkan beliau sampai menggerak-gerakkan binatang yang dikendarainya tersebut. Semua itu dilakukan sebagai bentuk kecintaan beliau terhadap tanah airnya'.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun