Mohon tunggu...
Rizma Putri N
Rizma Putri N Mohon Tunggu... Guru - Belajar

mahasiswi Tadris Matematika UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Stop! Tolong Jangan Ada Lagi Miskonsepsi tentang BK

23 Februari 2018   17:45 Diperbarui: 23 Februari 2018   17:58 1768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://pixabay.com/

Perlu kita ketahui bersama, bahwa profesi BK sudah mulai ramai dibicarakan di Indonesia mulai tahun 1962 dan sudah mengalami banyak perubahan dan pergantian nama. Awal pertama Bimbingan Konseling ini bernamakan Bimbingan Penyuluhan (BP), pada saat penerapan kurikulum 1994 nama Bimbingan Penyuluhan diganti dengan Bimbingan Konseling (BK) dan sebutan ini yang sampai sekarang diterapkan.

Saat ini perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia masih belum bisa berdiri lebih tegak, dan masih melakukan pencarian bentuk kerja professional. Hal ini dipaparkan oleh Nurhudaya ( 2005 : 503 ).

Selama masa perkembangannya banyak orang yang beranggapan salah tentang BK (baca: miskonsepsi). Berikut pembahasan beberapa miskonsepsi orang-orang terhadap layanan Bimbingan Konseling ini

1) Bimbingan dan Konseling sering disamakan atau dipisahkan sama sekali dari bidang pendidikan

Pada sebagian orang seringkali layanan BK ini dianggap sama dengan pendidikan di dalam kelas pada umumnya, sehingga dirasa sekolah tidak perlu lagi bersusah payah untuk mengadakan dan menyelenggarakan layanan BK. Juga pada sebagian lainnya menganggap jika layanan BK harus berdiri sendiri dan terpisah dari pendidikan, mereka tidak mengerti bagaimana peran penting layanan BK di sekolah.

2) Guru Bimbingan Konseling di sekolah dianggap sebagai “Polisi Sekolah”

Pencitraan guru BK sebagai polisi sekolah sampai saat ini masih sering terdengar. Hal itu dikarenakan banyak anggapan bahwa tugas guru BK hanyalah untuk menegakkan kedisiplinan dan menangani anak yang nakal dan bermasalah. Mereka tak mengerti bahwa BK memiliki tugas yang berat dibandingkan dengan guru lain.

3) Bimbingan Konseling dianggap sebagai proses pemberian nasihat

Sebenarnya proses pemberian nasehat hanyalah sebagian kecil saja dari proses pelayanan BK, tapi banyak dari masyarakat yang menganggap bahwa layanan bimbingan konseling hanyalah memberi nasehat saja.

4) Disamakan dengan pekerjaan dokter dan psikiater

Layanan BK seringkali dianggap sama seperti dokter dan psikiater. Kendati demikian, BK tidaklah sama dengan dokter dan psikiater yang membedakan disini adalah dokter dan psikiater berkerja menangani orang yang sakit sedangkan BK bekerja menangani orang-orang normal, dokter dan psikiater menyembuhkan dengan cara pemberian obat sedangkan BK adalah dengan memecahkan masalah, identifikasi lingkungan dan beberapa tekhnik-tekhnik BK sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun