Faktanya sampai saat ini kita tahu bahwa Covid-19 belum juga mereda hingga membuat kita resah, korban terus bertambah tiada habisnya, ada fakta-fakta yang mengungkapkan bahwa meroketnya penambahan kasus virus corona sebenarnya sudah diprediksi sebelumnya. Sempat di terapkan istilah "Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)", Dan hadir lagi istilah 'NEW NORMAL'.
   Soal New Normal, kali pertama disampaikan Presiden pada Senin lalu (25/5/2020) dan kini terus digaungkan. "Kita lawan Covid-19 dengan kedepankan dan mewajibkan protokol kesehatan ketat," kata Presiden.
   Menjadi pertanyaan kemudian, saat ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah/kota saja masyarakat belum disiplin menerapkan itu. Apalagi New Normal yang bisa dipahami secara awam ialah "kegiatan ekonomi mulai dibuka tanpa memedulikan kurva positif corona yang belum fase puncak".
   Jujur saja ini terasa tidak menyenangkan, tetapi tidak seburuk ketika PSBB diterapkan, yang mana pemerintah kita sempat-sempatnya membahas tentang Omnibus Law.
   Tidak sedikit pula orang mengatakan bahwa Covid-19 ini adalah Konspirasi, apalagi bagi kalangan penduduk daerah yang terpencil, dari pada memikirkan Covid-19 kami lebih mementingkan mencari sesuap nasi, mengejar pendidikan, maka itu banyak yang sangat bertentangan dengan diterapkannya PSBB atau New Normal.