Kalau boleh tahu, sejak kapan sih lahirnya ilmu psikologi industri itu?
Sebenarnya begini teman -- teman, bahwasanya lahirnya atau sejarahnya ilmu psikologi ini masih terdapat perdebatan antara para ahli psikolog industri yang ada di benua Amerika dan Eropa.akan tetapi, kemungkinan disini dalam penerapan ilmu tersebut dimulai dari abad ke 20. Ada seseorang ahli psikolog kebangsaan Amerika yang bernama Wallter Dill Scott di tahun 1901 dia mengatakan tentang kemungkinan penggunaan psikologi dalam periklanan, lalu dua tahun berikutnya yaitu tahun 1903 terbitlah buku berjudul the theory of advertising yang membahas tentang psikologi dengan suatu aspek dari dunia kerja.
Pada sekitar tahun 1930 bahwasanya psikologi industri itu memiliki bidang gerak yang sangat luas dan besar, terlebih lagi dalam pengelolaan sumber daya manusia seperti seleksi karyawan dan juga penempatan karyawan.
Tiga puluh tahun kemudian pada sekitar tahun 1960 para ahli psikolog menemukan beberapa karakteristik mungkin dari sebuah penggalan utama undang-undang tentang hak penduduk sipil yang mengarahkan untuk memperhatikan sumber daya manusia yang sangat profesional untuk membuat teknik seleksi yang adil.
Kalau di pikir pikir pada era tersebut para ahli psikolog industri itu memiliki konteks yang berbeda. akan tetapi, pada tahun 1971 istilah psikologi industri ini mulai dipakai dan dikembangkan di kalangan para akademisi, ilmuwan, praktisi dan cendikiawan. Sedangkan di negara kita tercinta yaitu Indonesia, ilmu psikologi industri pada tahun 1950 baru dikenal dan dikembangkan.
Sebenarnya apa sih fungsi dasar psikologi industri untuk seorang manajer?
Bagi seorang manajer yang dapat menerapkan psikologi industri secara positif dan praktis akan dapat menimbulkan efek baik bagi perusahaan, bagi sumber daya manusianya dengan adanya psikologi industri seorang manajer mampu bertanggung jawab dan memecahkan sebuah permasalahan yang bersangkutan dalam faktor sumber daya manusia. Dalam psikologi industri ada 4 dasar fungsi bagi industri yaitu;
- Mampu meningkat perusahaan baik dari segi produksi, keuntungan, sehingga menjadi perusahaan yang berkembang.
- Dari faktor internal perusahaan dapat mempertahankan budaya perusahaan atau struktur perusahaan sehingga mampu memberikan sebuah ketetapan tertentu sesuai struktur perusahaan itu sendiri
- Dari faktor eksternal, perusahaan dapat kepercayaan serta apresiasi dari masyarakat dalam mengkonsumsi atau menggunakan produk dan jasa dari perusahaan tersebut.
Mampu menjamin kesejahteraan bagi para karyawan yang memiliki loyalitas tinggi sehingga akan ter dampak bagi karyawan lain untuk berlomba-lomba menjadi pekerja yang loyal yang akan berdampak keuntungan bagi perusahaan.
