Mohon tunggu...
Rizky Muhammad Al Fathin
Rizky Muhammad Al Fathin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

TIM II KKN UNDIP 2020/2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Covid-19 Melambung, KKN Pulang Kampung, Mahasiswa Undip Mengabdi di Desa Sendiri

5 Agustus 2021   01:55 Diperbarui: 5 Agustus 2021   02:19 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster protokol kesehatan 5M (Sumber: dokpri)

Sukoharjo (04/08/2021). Kegiatan KKN kali ini dijalankan di Desa Gonilan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Letak desa yang strategis, yakni berdekatan dengan komplek kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Pondok Assalam membuat desa ini padat penduduk dan berdiri banyak usaha. Dilansir dari laman corona.sukoharjokab.go.id, setidaknya 85 kasus telah terkonfirmasi positif di Desa Gonilan. 

Pandemi telah memasuki tahun kedua, namun masih belum mereda. Masyarakat kadang didapati abai akan protokol kesehatan 5M yang merupakan salah satu kunci pencegahan dan penyebaran virus Covid-19. 

Ditambah adanya anggapan bahwa setelah vaksin tidak perlu menerapkan protokol kesehatan 5M. Kadang juga anak-anak masih belum menerapkan protokol kesehatan.

Selama pandemi pula, anak-anak diharuskan sekolah secara daring di rumah mereka masing-masing. 

Banyak keluhan yang terjadi seperti anak-anak kurang memahami materi pembelajaran atau anak-anak jenuh di rumah karena tidak dapat bermain bersama teman-teman mereka di sekolah. Belajar secara daring di rumah sendiri juga membuat mereka jengah karena tidak bisa bermain keluar. 

Melihat situasi dan kondisi yang sedang terjadi, mahasiswa KKN Tim II Undip 2020/2021 berupaya terlibat dalam mengedukasi dan mengingatkan kembali akan pentingnya protokol kesehatan dan kebiasaan-kebiasaan baru di era pandemi. 

Dengan membuat program kerja berupa edukasi dan komunikasi kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan kebiasaan-kebiasaan baru di era pandemi. 

Tak hanya itu, dibuat pula program lain yang bertujuan untuk mengenalkan aplikasi belajar Bahasa Inggris gratis dan juga membagikan kumpulan cerita pendek berbahasa Inggris dan Indonesia. 

Upaya ini dilakukan dalam bentuk poster dan leaflet yang akan dikirim ke WhatsApp grup warga. Poster ini juga ditempel di tempat-tempat strategis seperti mading masjid dan pos satpam. 

Dibuat dan dicetak pula leaflet yang dibagikan secara door to door sambil diberikan sedikit penjelasan. 

Pemberian leaflet mengenai protokol kesehatan dan kebiasaan-kebiasaan baru di era pandemi ini juga dibarengi dengan membagikan masker kain dan masker sekali pakai guna mengingatkan masyarakat untuk memakai masker dobel dikarenakan efektivitasnya dalam mencegah droplet masuk maupun keluar.

Sosialisasi 5M dan pembagian masker (Sumber: dokpri)
Sosialisasi 5M dan pembagian masker (Sumber: dokpri)

Kemudian upaya lainnya yakni, dilakukan pembuatan video mengenai aplikasi Duolingo berdurasi singkat dan mudah dipahami. Video ini telah diunggah di YouTube berjudul “GAME BAHASA INGGRIS GRATIS! 5 Menit sehari dengan DUOLINGO” . 

Dalam video ini dijelaskan mengenai cara mengunduh aplikasi Duolingo serta cara penggunaanya di handphone teman-teman semua. Video ini juga dikirim ke WhatsApp anak-anak bersamaan dengan kumpulan cerita pendek berbahasa Inggris dan Indonesia.

Program kerja berupa edukasi mengenai 5M sekaligus pemberian masker kain dan masker sekali pakai gratis ini disambut baik oleh masyarakat Desa Gonilan dan ditanggapi dengan positif. 

Anak-anak pun menanggapi program pengenalan aplikasi belajar bahasa gratis ini dengan cukup baik. Harapannya, program-program ini dapat membawa dampak positif bagi warga. Semoga laju penyebaran Covid-19 semakin menurun dan anak-anak tak lagi jenuh dengan belajar bahasa Inggris secara fun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun