Mohon tunggu...
Rizky Kurniawan
Rizky Kurniawan Mohon Tunggu... -

Breakcoffee while write some poetry, articles and etc. Show your experience with the words :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Burung Penyelamat Siksa Kubur"

6 September 2016   18:40 Diperbarui: 6 September 2016   19:03 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.burunghobi.com/wp-content/uploads/2016/03/Burung-kolibri.jpg

Sahabat 'Umar radiyaullahu 'anhu ketika beliau wafat, beliau mendapatkab kenikmatan dalam kuburnya hanya sebab membebaskan seekor burung yang dibuat mainan oleh anak kecil. -kebanyakan dari ulama' pernah bermimpi bertemu beliau-. Lalu ditanya tentang apa yang dilakukan Allah atasmu, Wahai 'Umar!

Umar pun menjawab "Allah telah mengampuni dan membebaskanku dari siksa kubur"

Lalu ditanya lagi "sebab apa engkau diperlakukan seperti itu oleh Allah? Apa sebab kedermawananmu atau sebab keadilanmu"

Umar radiyaullahu 'anhu berkata "ketika kalian meletakkanku kedalam liang lahat, dan meratakan kuburanku dengan tanah, lalu meninggalkanku seorang diri. 

Datanglah dua malaikat -munkar dan nakir- yang sangat menyeramkan yang  membuat seluruh persendianku gemetaran, mereka menundukkanku dihadapannya. Ketika mereka berdua hendak bertanya kepadaku, tiba-tiba terdengar suara tanpa rupa berkata "Tinggalkanlah hambaku ini dan jangan kalian membuatnya takut. Sesungguhnya Aku telah mengasihinya dan membebaskannya atas perkara tersebut. Sebab dia telah mengasihi seekor burung didunia, sebab itu pula Aku mengasihinya di akhirat. [1]

Referensi :

[1] al-mawa'id al-ushfuriyyah hal:2, cetakan alhidayah surabaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun