Mohon tunggu...
Rizky Karo Karo
Rizky Karo Karo Mohon Tunggu... Profil Singkat

Saya seorang pembelajar. Seorang Muda di Fakultas Hukum di Yogyakarta, enerjik, kalem namun easygoing, sedang belajar untuk menjadi advokat yang dapat membela orang miskin, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran/keadilan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah (+)Letnan Kolonel Purn TNI-AD, Koran Karo Karo: Bagian 5 (RIFLE REPORTS A STORY OF INDONESIAN INDEPENDENCE)

7 Maret 2025   20:57 Diperbarui: 7 Maret 2025   20:57 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alm Koran Karo Karo (KKK) menjadi salah satu bagian penting dalam Buku RIFLE REPORTS A STORY OF INDONESIA INDEPENDENCE karya Mary Margaret Steedly . Buku Rifle Reports diterbitkan tahun 2013, The Regents of the University of California . Mary Steedly menggambarkan bagaimana kisah masyarakat Karo yang berjuang membela NKRI, salah satunya dengan yang telah dilakukan oleh KKK. Mengutip buku karya Mary pada halaman 222 bahwa

At 11:00 that morning, a sabotage unit using Molotov cocktails began to move through Kabanjah. Napindo quartermaster Koran Karo-Karo "took the first bottle filled with kerosene, lit it and set fire to his own home. [He] had no opportunity to remove its contents. . . . He actually could not bear to see the house he had set fire to himself totally destroyed, but his sadness was not apparent to anyone else. From there, the flames moved toward the center of town. Because of the rush of the evacuation, much of the town remained intact, including such strategic sites as two hospitals, the central market, the prison, and a portion of the Chinese section, where the residents had remained behind to guard their homes and shops

Terjemahan bebas dari saya sebagai berikut:
Pada pukul 11.00 pagi hari itu, sebuah unit sabotase yang menggunakan bom molotov mulai bergerak melalui Kabanjah. Bendahara logistik Napindo, Koran Karo-Karo, "mengambil botol pertama yang berisi minyak tanah, menyalakannya, dan membakar rumahnya sendiri. [Ia] tidak memiliki kesempatan untuk memindahkan isinya. . . . Sebenarnya, ia tidak tega melihat rumah yang ia bakar sendiri hancur sepenuhnya, namun kesedihannya tidak tampak oleh orang lain." Dari sana, api bergerak menuju pusat kota. Karena tergesa-gesanya evakuasi, sebagian besar kota tetap utuh, termasuk lokasi-lokasi strategis seperti dua rumah sakit, pasar sentral, penjara, dan sebagian kawasan Cina, di mana para penduduknya tetap tinggal untuk menjaga rumah dan toko mereka. sumber gambar: https://books.google.co.id/books/about/Rifle_Reports.html?id=19ak6F2o1CoC&redir_esc=y

oleh karenanya kita sebagai generasi penerus, khususnya cucu-cucu, cicit-cicit, canggah (keturunan ke-4), Wareng (Keturunan ke-5) baik dari KKK ataupun dari pejuang-pejuang lainnya wajib menjaga nama baik Indonesia, wajib menjunjung tinggi Pancasila, dan mencari rezeki dengan takut akan Tuhan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun