Mohon tunggu...
Rizky Karo Karo
Rizky Karo Karo Mohon Tunggu... Dosen - Profil Singkat

Saya seorang pembelajar. Seorang Muda di Fakultas Hukum di Yogyakarta, enerjik, kalem namun easygoing, sedang belajar untuk menjadi advokat yang dapat membela orang miskin, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran/keadilan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kelautan & Perikanan: Tinjauan Yuridis Investasi - Pengelolaan

22 Maret 2017   11:32 Diperbarui: 22 Maret 2017   11:46 23606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kesejahteraan/prosperity, yakni mewujudkan masyarakat kelautan dan perkanan yang sejahtera, maju, mandiri, serta berkepribadian dalam kebudayaan.

Pembangunan di sektor kelautan dan perikanan, tidak bisa dipandang hanya sebagai cara untuk menghilangkan kemiskinan dan pengangguran. Namun, lebih dari itu, sektor kelautan dan perikanan adalah basis perekonomian nasional, maka sudah sewajarnya jika sektor perikanan dan kelautan dikembangkan menjadi sektor unggulan dalam kancah perdagangan internasional[19].

Pembangunan kelautan dan perikanan oleh KKP selama ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan 3 (tiga) pilar pembangunan, yakni pro-poor(pengentasan kemiskinan), pro job (penyerapan tenaga kerja), pro growth(pertumbuhan). Pembangunan kelautan dan perinakan harusnya dapat menjadikan bangsa Indonesia menjadi yang lebih baik dariapa keadaan sekarang.

Menurut penulis, nelayan Indonesia belum sejahtera, dan kesulitan modal. Kegiatan di usaha di sektor perikanan umumnya masih menggunakan modal sendiri/keluarga, dan belum banyak modal dari bank, hal tersebut menjadi penyebab utama. Oleh karena itu, seharusnya Pemerintah melalui KKP memberikan bantuan permodalan, misalnya (1). KKP bekerja sama dengan koperasi nelayan yang ada di tempat pendaratan ikan; (2). Program kerja sama bantuan permodalan dalam bentuk penyediaan kapal yang baik; (3). Pemberian pemodalan untuk memberikan pelatihan kepada rumah tangga nelayan yang berkaitan dengan upaya untuk mengolah dan memasarkan produk perikanan.

Menteri Susi menegaskan bahwa sudah seharusnya laut Indonesia menjadi milik nelayan Indonesia sepenuhnya. Perpres baru tentang DNI, Daftar Negatif Investasi menjadi langkah yang baik untuk mengembalikan hak warga negara Indonesia atas kedauluatan laut dan ekonomi perikanan Indonesia[20].

  1. Penyebab Kemiskinan Nelayan

Menurut Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Pesisir[21], penyebab kemiskinan nelayan di Indonesia adalah:

Belum adanya kebijakan, strategi, dan implentasi program pembangunan kawasan pesisir dan masyarakat nelayan yang terpadu di antara para pemangku kepentingan pembangunan;

Adanya inkosistensi kuantitas produksi (hasil tangkapan), sehingga keberlanjutan aktivitas sosial ekonomi perikanan di desa-desa nelayan terganggu. Hal tersebut disebabkan oleh kondisi sumber daya perikanan telah mencapi kondisi over fishing, musim paceklik yang berkepanjangan, dan kenaikan harga bahan bakar minyak;

Masalah isolasi geografis desa nelayan, sehingga menyulitkan keluar-masuk arus barang, jasa, kapital, dan manusia, yang mengganggu mobilitas sosial ekonomi;

Adanya keterbatasan modal usaha atau modal investasi, sehingga menyulitkan nelayan meningkatkan kegiatan ekonomi perikananya;

Adanya relasi sosial ekonomi yang ekspolitatif dengan pemilik perahu, pedagang perantara (tengkulak), atau pengusaha perikanan dalam kehidupan nelayan;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun