Mohon tunggu...
Rizky RamadhanFuldya
Rizky RamadhanFuldya Mohon Tunggu... Penulis - Tampan

Aku suka nulis tapi kata bu guru dan pak guru tulisanku seperti ceker bebek

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sebuah Pertanyaan, Apakah Mereka Sadar dengan Hal Itu?

27 Maret 2020   17:18 Diperbarui: 27 Maret 2020   17:38 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menjalani hidup yang  normal justru sangatlah menyenangkan, sudah jelas itu adalah impian banyak orang. Namun hidup normal yang lurus lurus saja adalah hal yang bukan diimpikan bagi manusia aktif di kalangan terpelajar, melainkan hidup yang penuh angan-angan yang tak dapat tercapai seperti menggoda perempuan yang sedang di jalan atau di lingkungan sekitar.

Aku mahasiswa yang sudah bisa dibilang semester tua telah mempelajari dari beberapa ilmu yang aku emban. Apalagi saat kuliah gender yang selalu membahas tentang isu-isu perempuan yang sangat menarik bagiku. Kalaupun banyak mahasiswa yang mengambil kelas itu tapi masih ada saja yang hanya mencari aman untuk nilai A+ yang sangat diimpikan mahasiswa dengan sebutan PPN (Para Pencari Nilai). Sangat di sayangkan bagiku, bahwa ini adalah kuliah yang menarik walaupun terkadang hanya berbentuk kultum (Kuliah Tujuh Menit).

Selepas jam kuliah sore itu, aku duduk melipir menuju taman kampus yang berdekatan dengan gerbang masuk untuk kendaraan dan pejalan kaki. Banyak orang yang mondar-mandir serta ngalor-ngidul di taman yang sangat asri itu. Berkumpul, bercanda, bahkan ada yang sesekali iseng menggoda orang lewat. Lebih tepatnya menggoda perempuan. Sangat menawan untuk di goda. 

Namun banyak dari mereka yang tak menyadari bahwa mereka bisa menghasilkan 1000 dolar, "loh kok jadi iklan applikasi binomnom.". Maksudnya banyak dari mereka lupa kalau mereka telah mengemban pendidikan tinggi yang telah mempelajari Gender selama perkuliahan yang telah mereka lalui.

Aku pun juga punya banyak sekali teman yang mengidap penyakit menggoda itu. Tapi sayangnya temanku tak pernah sadar apa yang telah dilakukan itu adalah hal yang sangat tidak senonoh bagi kaum perempuan. Bahkan mungkin bisa menyakiti hatinya, sama saja kan seperti halnya ibunya digoda preman pasar yang membuatnya risih dan tidak mau ke pasar lagi karena ada preman pasar yang suka menggoda itu. Andai saja mereka bisa membayangkan seperti itu. Tapi mungkin bisa sadar, ataupun tidak sama sekali.

Salah satu alasan kenapa mereka bisa melakukan itu, yaitu demi kesenangan jasmani maupun rohani mereka untuk mendapatkan perhatian dari kaum hawa yang telah diciptakan oleh pencipta Tuhan Yang Maha Esa. Mereka justru tak pernah lelah ketika para perempuan tidak memberi perhatian, bahkan ada yang memberi hujatan dari godaan tersebut. Tanpa lelah terus berjuang untuk menggoda walaupun terhujat dalam duniawi maupun akhirat mereka nanti.

Lalu, pendidikan gender itu gunanya apa sih? Bukannya untuk mengurangi pelecehan seksual secara verbal tapi malah menambah pelecehan. Malah sebagian ada yang menggoda dengan godaan secara agama seperti "Assalamualikum ukhti, cantik deh." Loh kok malah makin beringas sih kalau di buat seperti itu haduhhh. Ini sih namanya bukan mengurangi pelecehan seksual secara verbal, tapi malah menambah pelecehan seksual secara verbal. Dengan cara sial-siul lucu yang dilakukan oleh mereka.

Andai dan berangan-angan di dalam pikiranku, korban yang digoda itu sadar bahwa dia telah dilecehkan oleh kaum terdidik dari perguruan tinggi. Pasti banyak yang akan melapor pada pihak keamanan setempat. Dengan tindakan asusila secara verbal. Dan juga pasti penuh penjara bukan dengan maling sendal yang seharga 5000 rupiah, tapi dengan para penggoda perempuan. Jadi kalau aku jadi perempuan, ya lebih baik aku laporin aja ke pihak keamanan setempat, supaya bisa jera karena perilaku yang tidak senonoh tersebut.

Lama-lama bakal hilang satu persatu para penggoda itu kalau para perempuan berani melaporkan ke pihak keamanan. Mungkin kalau bisa diberi lagi tuh pendidikan gender yang sudah lulus kelas dan mendapatkan nilai bagus. Supaya lebih mengerti tentang hal-hal seperti itu adalah hal yang sangat membahayakan bagi bangsa dan negara.

Jangan salahkan perempuan yang digoda karena baju atau mempunyai tubuh dan muka sangat menawan yang telah di beri oleh Tuhan Yang Maha Esa. Itu adalah anugrah yang telah di berikannya. Tapi coba dilihat dulu, apa yang salah dari penggoda yang sudah melakukan hal yang di anggapnya lucu saat menyiulkan atau memanggil dengan godaan itu, atau dengan sebutan modernya yaitu cat-calling. Mbok ya kamu pahami lagi apa yang kamu pelajari di kelas kuliah yang sudah lulus dan bernilai tinggi itu.

Sungguh terlalu baginya yang telah melakukan hal itu, semoga mereka diberi ketabahan dan pencerahan dari perbuatan yang tidak senonoh bahkan sangat tidak sopan bagi kaum perempuan yang telah digodanya itu. Bahkan malaikat pun tidak tidur yang ada di pundaknya kanan dan pundak kirinya (Raqib dan Atid) untuk mencatat segala perbuatannya yang telah dilakukannya itu. Selama mereka tidak menyadari bahwa itu hal yang tidak baik untuk dilakukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun