Mohon tunggu...
Rizky Febriana
Rizky Febriana Mohon Tunggu... Konsultan - Analyst

Senang Mengamati BUMN/BUMD dan Pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengembalikan Predikat "Macan Asia"

13 Desember 2019   17:15 Diperbarui: 20 Januari 2020   15:38 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi peningkatan industri dan ekonomi (SHUTTERSTOCK) via Kompas.com

Tiba di Seoul dalam jangka waktu hanya 2 sampai 3 jam, padahal jaraknya seperti Jakarta-Surabaya, membuat saya kembali terkagum lagi dengan dunia luar.

Ternyata kata orang benar, semakin maju sebuah negara, jumlah pejalan kaki di pedestrian dan pengguna transportasi umum lebih banyak dibandingkan jumlah kendaraan yang lalu-lalang dikepadatan jalan raya di Ibu Kota Korea Selatan tersebut.

Pedagang-pedagang kaki lima yang juga menempati ruang-ruang berjualan di Seoul maupun di Myeongdong Street sendiri ternyata mampu berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan besar yang memiliki merek ternama di sana yang nama mereknya bahkan sangat terkenal sampai ke Indonesia.

Busan merupakan Daerah Industri di Korea Selatan (dokpri)
Busan merupakan Daerah Industri di Korea Selatan (dokpri)
Di tengah menikmati suasana kota, 10 Maret 2018, rupanya banyak warga yang berdemonstrasi di sana, warga Korea Selatan membawa bendera negaranya juga bendera Amerika Serikat. 

Entah apa tuntutan atau aspirasi mereka, saya tidak paham Bahasa Korea. Mungkin ini terkait dengan suhu politik yang naik turun dengan negara tetangga Korea Selatan. Seperti kita tahu, sejarah mereka adalah sejarah konflik perang saudara selama bertahun-tahun lamanya yang menimbulkan banyak korban jiwa dan harta.

Namun kini, mereka, Korea Selatan telah bangkit, lebih maju dibandingkan dengan kita. Parameternya sederhana, pendapatan per kapita warganya jauh di atas Indonesia.

Berdasarkan data Bank Dunia (2018), pendapatan per kapita Korea Selatan berada di angka USD31.362,8 sementara Indonesia berada di angka USD3.893,6 per kapita. Kini, selain Jepang, Korea Selatan juga pantas menyandang gelar "Macan Asia". 

Sebuah predikat yang dulu pernah juga disandang tim nasional sepakbola Indonesia, itupun di saat masih menyandang nama Hindia Belanda di Piala Dunia 1938, namun itu dulu, puluhan tahun yang lalu, waktu Korea Selatan masih sibuk dengan perjuangan kemerdekaan.

Anda bisa bayangkan sendiri saat ini, sama-sama pernah dijajah, sama-sama resmi merdeka di bulan Agustus, Indonesia 17 Agustus, Korea Selatan 15 Agustus, Indonesia di tahun 1945, Korea Selatan 3 (tiga) tahun berikutnya di 1948, namun saat ini Korea Selatan mampu lebih unggul dibandingkan dengan kita Indonesia. 

Sumber: Bank Dunia, The Global Competitiveness Index 2019
Sumber: Bank Dunia, The Global Competitiveness Index 2019

Data Bank Dunia tahun 2019 menyebutkan Korea Selatan menempati urutan ke 13 dunia dalam daya saing global (The Global Competitiveness Index 4.0) dengan index 79,6. Sementara itu Indonesia masih terpaut di posisi 50 dunia dengan nilai 64,6 atau peringkat ke-4 diantara negara ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) di bawah Singapura yang menempati peringkat 1 dunia, Malaysia (27) dan Thailand (40). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun