Mohon tunggu...
Rizky Dwi
Rizky Dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Keolahragaan

Mahasiswa Ilmu Keolahragaan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Performa Satria Muda Selama Setengah Musim IBL 2023

8 Mei 2023   08:04 Diperbarui: 8 Mei 2023   08:13 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Satria Muda Pertamina menjadi pemuncak klasemen sementara dengan 18 kali bermain dan hanya mengalami 1 kekalahan melawan Dewa United Banten. Sebelum menelan kekalahan perdana dari Dewa United, Satria Muda tak terkalahkan dalam 11 laga beruntun mereka. 

Selama setengah musim ini, Elijah Foster menjadi pencetak point terbanyak bagi Satria Muda dengan total 197 point dengan rata-rata poin per pertandingan sekitar 15,15 poin dan rata-rata menit bermain sebanyak 20.45 menit per pertandingan. Tidak hanya dalam segi penyerangan, dalam hal bertahan Elijah juga sangat baik. 

Dia mencatatkan total 130 rebound dengan rata-rata rebound per pertandingan sebanyak 10 rebound. Namun Elijah sendiri tidak bisa melanjutkan hingga seri terakhir di Semarang dikarenakan cedera yang harus membuat dia menepi selama 4 pekan. Disusul dengan Widyanta Putra Teja yang mencatatkan total 178 poin dengan rata-rata poin per pertandingan sekitar 9,89 poin. Dan pada posisi ketiga Sandy Ibrahim dengan total poin 158 dengan rata-rata poin per pertandingan sekitar 8,78 poin.

Satria Muda Pertamina sendiri memang belum menyentuh performa terbaik mereka seperti di musim lalu. Pada seri Semarang sendiri Satria Muda bermain tanpa diperkuat pemain asing dan menjadi satu-satunya tim yang menurunkan komposisi 100 persen pemain lokal. Hal ini dikarenakan pemain asing mereka AJ West mengundurkan diri dan Elijah Foster yang mengalami cedera.

Ditambah lagi ada beberapa masalah yang dihadapi oleh Satria Muda. Start awal satria muda memang jauh dari kata baik. Satria Muda selalu telat panas, slow start. Mereka hampir tidak bisa mengimbangi lawan ketika quarter 1 dan quarter 2. Terlihat pada laga melawan Pelita Jaya Bakrie Jakarta pada seri Surabaya. Dimana pada lima menit awal Satria Muda hanya mampu mencetak 2 poin dan menutup kuarter pertama dengan skor 25-16 dengan keunggulan Pelita Jaya Bakrie Jakarta.

Selain itu, pada laga lain melawan Bima Perkasa Jogja pada seri Malang, Satria Muda terus ditempel ketat sepanjang 3 kuarter pertandingan. Penerapan sistem bertahan yang dilakukan oleh para pemain Bima Perkasa cukup membuat para pemain Satria Muda kewalahan. Pada laga terakhir seri Semarang saat menghadapi RANS PIK Basketball, Satria Muda tak bisa unggul hingga akhir kuarter 3. Meskipun begitu, Satria Muda tetap berusaha memangkas jarak secara perlahan dan menorehkan kemenangan di setiap laga.

Presentase tembakan yang buruk juga masih menjadi hantu bagi Satria Muda yang seringkali kesulitan menemukan shooting form yang baku dalam tiap laga. Pada seri Bali, Satria muda menorehkan 24 tembakan three point dari total 97 percobaan dengan presentase sebesar 24%. Sedangkan presentase tertinggi three point Satria Muda didapat pada seri Surabaya setinggi 29%. Meskipun dengan presentase tembakan yang masih belum baik, dalam segi pertahanan cukup membuat para lawan kesulitan dalam mencetakan angka. Namun, pertahanan Satria Muda sering kali seperti saringan yang membuat lawan dengan mudah mencetak angka.

Kebugaran pemain menjadi tantangan lain bagi Satria Muda. Setelah pergi nya pemain asing mereka AJ West dan cedera nya Elijah Foster, hal ini menyebabkan Satria Muda hanya bermain dengan komposisi 10 pemain. Laurentius Steven Oei dan Arki Wisnu didapuk menjadi pelapis posisi yang ditinggalkan pemain asing. Bermain dengan small man cukup membuat Satria Muda sedikit kewalahan. Dengan rotasi pemain yang sedikit membuat tingkah kelelahan menjadi tinggi. Ditambah lagi dengan sisa dua laga akhir, Arki Wisnu harus menepi dikarenakan cedera yang terjadi saat melawan West Bandits Solo.

Lantas ini membuat Satria Muda hanya bermain dengan 9 pemain dalam sisa dua laga terakhir. Laga melawan Mountain Gold terlihat stamina dan ketahanan fisik yang terlihat kendur pada kuarter terakhir. Hal ini disebabkan karena dua laga terdahulu sudah bermain dengan pemain yang terbatas dan masa istirahat yang kurang.

Terlepas dari semua tantangan tersebut, seri Semarang menjadi ajang pembuktian mengenai kekuatan pemain lokal Satria Muda. Para pemain mampu menjawab tantangan-tantangan yang disajikan dengan hasil yang impresif. Ini membuktikan bahwa Satria Muda tanpa pemain asing masih menjadi lawan yang kuat bagi tim-tim yang lain.

Melihat kembali dari lima seri kemarin, memang terlihat masih banyak yang harus diperbaiki. Hampir tidak pernah ada kemenangan yang mudah bagi Satria Muda Pertamina.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun