Mohon tunggu...
Rizky Andira
Rizky Andira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Stay humble and classy.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mencerdaskan Generasi Muda Indonesia dengan Literasi Media Massa

20 Januari 2021   11:24 Diperbarui: 20 Januari 2021   12:03 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tapi kita juga harus menyadari bahwa literasi tidak harus didapatkan dari bangku sekolah atau pendidikan yang tinggi, sebab pencapaian akademis yang tinggi tidak menjamin seseorang akan dapat bertindak sebagai literat. Diasosiasikan dengan kehidupan bermasyarakat nantinya, kepekaan dan daya kritis akan lingkungan sekitar justru lebih diutamakan sebagai jembatan menuju generasi literat, yakni generasi yang memiliki keterampilan berpikir kritis terhadap segala informasi untuk mencegah reaksi yang bersifat emosional atau hanya subjektif. 

MEMAHAMI MEDIA MASSA 

Adaptasi teknologi terbaru, bahwa istilah media massa diartikan sebagai wadah untuk menggambarkan bentuk komunikasi yang dapat dilakukan melalui platform media massa untuk umum. Sedangkan McLuhan bersama Quentin Fiore, menyatakan bahwa "media setiap zamannya menjadi esensi masyarakat" hal ini  dapat diartikan bahwasanya masyarakat dan media tidak dapat dipisahkan dan media berperan menjadi bagian yang vital dalam kehidupan masyarakat. 

Media massa yang dikategorikan sebagai alat, instrumen komunikasi yang memungkinkan kita untuk merekam serta mengirim informasi dan pengalaman-pengalaman yang ingin dibagikan dengan cepat kepada khalayak luas, tidak secara selektif dan heterogen. 

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ahmad bahwa "media massa diartikan sebagai alat, instrumen komunikasi yang memungkinkan seseorang untuk merekam serta mengirim informasi dan pengalaman-pengalaman dengan cepat kepada khalayak yang luas, terpencar-pencar dan heterogen". Sehingga dapat ditarik pengertian bahwa media massa adalah suatu alat, instrumen guna menuliskan serta menyampaikan informasi kepada khalayak umum dan salah satu sarana bagi warga negara untuk mengeluarkan pikiran dan pendapat serta memiliki peranan penting dalam negara demokrasi. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa kedudukan media massa dalam perkembangan masyarakat sangatlah penting, maka selaras, industri media massa pun berkembang pesat saat ini. Hal ini dapat dibuktikan dari banyaknya  stasiun radio, stasiun televisi, perusahaan media cetak, baik itu surat kabar, majalah, dan media cetak lainnya. 

Para pengusaha merasa diuntungkan dengan mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang media massa seperti itu, tentunya disebabkan karena mengelola perusahaan dengan jenis spesifikasi pengelolaan media massa adalah usaha yang akan selalu dibutuhkan masyarakat sepanjang masa, karena sampai kapanpun manusia akan selalu haus akan informasi.

 Media massa (seperti yang telah disinggung sebelumnya), terdiri dari beragam jenis,  diantaranya ialah surat kabar. Surat kabar merupakan salah satu ragam dari ruang lingkup jurnalisme cetak, yakni berupa lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa dan aktual mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui pembaca (Effendy,2008: 241). 

Terdapat pula surat kabar yang dikembangkan untuk bidang-bidang tertentu, misalnya berita untuk industri tertentu, penggemar olahraga tertentu, penggemar seni atau partisipan kegiatan tertentu. Jenis surat kabar umum biasanya diterbitkan setiap hari, kecuali pada hari hari libur. Surat kabar sore juga umum di beberapa negara, selain itu, juga terdapat surat kabar mingguan yang biasanya lebih kecil dan kurang prestisius dibandingkan dengan surat kabar harian dan isinya biasanya lebih bersifat hiburan. Surat kabar atau koran adalah barang cetakan yang berisi berita, informasi dan pendidikan yang terbit secara kontinyu yang biasanya harian. 

Surat kabar merupakan salah satu bentuk media cetak yang tidak dijilid, dalam ukuran normal dan tiap halaman terdiri 9 kolom. Ada yang terbit 8 halaman, 12 halaman, 16 halaman dan ada yang lebih dari jumlah itu.  Namun seiring berjalannya teknologi yang ada, media cetak yang disebutkan diatas beralih menuju industrial yang lebih maju, yakni media kabar online. Sebenarnya, media kabar online tersebut berkonsep yang tidak jauh dari media cetak yang sudah ada sebelumnya, hanya saja kemudahan akses dan layanan yang lebih kreatif menambah daya tarik masyarakat untuk membaca.  

Selanjutnya terdapat media siaran. Keberadaan radio atau media siaran mungkin saja semakin terdesak oleh internet, namun media siaran sendiri masih memiliki banyak penggemar. Dalam perkembangannya, media siaran manual yang awalnya hanya menjangkau wilayah kecil saja, kini telah berkembang dalam bentuk aplikasi kreatif (produk-produknya misal: podcast/musik di aplikasi Spotify dan Joox). Tantangan yang dulunya juga tidak kalah dari yang dihadapi oleh koran dan majalah, namun media siaran juga mampu beradaptasi dengan teknologi yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun