Sahabat budiman-budimin dan jama'ah Kompasiana yang dirahmati oleh Allah, sadarkah kita bahwa dalam setiap memasuki bulan Ramadan kita diberi kesempatan untuk bermuhasabah diri menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya.
Sebab dalam bulan suci ini, Allah berikan kesempatan seluas-luasnya kepada hamba-Nya untuk memperbaiki kualitas spiritualnya.
Bagi mereka yang beriman maka diwajibkan untuk berpuasa, sedang bagi mereka yang tidak beriman Allah limpahkan nikmat dan rahmat bagi-Nya.
Maa sya Allah, betapa agung kuasa Allah SWT.
Self-growth atau biasa kita kenal dengan istilah pengembangan diri tampak sangat sesuai untuk dimaknai di bulan Ramadan ini sehingga dapat menjadikan kita menjadi pribadi manusia yang paripurna. Manusia yang mampu menyelaraskan makna batiniyah dengan makna zahiriyah.
"Tunjukanlah kami ke jalan yang lurus, jalan orang-orang yang kau beri nikmat bukan jalan mereka orang-orang yang kau dustai dan bukan pula jalan mereka yang sesat" ~ QS. Fatihah 6-7
Mengutip QS. Fatihah ayat 6-7, dalam doa menuju jalan yang lurus ijinkan saya merangkum empat jalan pengembangan diri menuju terciptanya Ramadan yang paripurna bagi kita semua.
Pertama, pengembangan diri melalui Habluminallah
Jalan pertama yang harus ditempuh untuk pengembangan diri manusia ialah dengan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta atau biasa kita kenal dengan konsep Hablumminallah.
Utamanya, konsep Habluminallah ini dapat terlihat dari bagaimana proses manusia itu beribadah serta bagaimana dalam setiap langkah dan sikap manusia selalu bertutur kata dengan menyebut nama Allah.