"Pak, Ibu rindu dengan Sisi. Sudah seminggu dia di sana. Suruhlah pulang Pak. Jadi malas masak gak semangat makan." Istri pak Arif terlihat tidak ceria.
"Sabar bu, mungkin saja dia juga rindu dengan suasana kampungnya. Biarlah dia liburan dulu setelah penat ujian kemarin."
"Ibu rasanya pingin nyusul. Boleh gak Pak?"
"Terus kerja bapak gimana. Ibu coba telepon suruh dia pulang. Bilang Bapak kangen juga sama cerewetnya tu."
"Tuh kan Bapak, sama aja dengan Ibu. Ayok kita susul Pak. Takutnya dia masih betah di sana. Tapi dia dengan siapa Pak? Bukannya dia udah gak ada siapa-siapa lagi."
"Nah itu yang Bapak mau tanyakan nanti."
"Ayo Pak, Bapak izin satu atau dua hari Ibu rasa gak masalah kan?"
"Kalau Ibu dah maksa mulai Bapak yang pusing. Ya sudah Bapak ke kantor sebentar, demi Ibu bapak buat izin."Â
"Waaaa sayang Bapak." Ibu memeluk erat Bapak karena keinginannya terpenuhi untuk bertemu Sisi.
"Eh kita telepon dulu Pak, kan kita gak tau alamat lengkapnya."
"Oh iya Bu."