Mohon tunggu...
Rizky Maulana
Rizky Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seseorang yang ingin terus belajar dan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Memasak Dodol Menjadi Budaya Masyarakat Labuhan Batu Menjelang Lebaran

17 Mei 2022   13:54 Diperbarui: 17 Mei 2022   14:01 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tradisi membuat dodol sudah menjadi tradisi masyarakat labuhan batu dari tahun ketahun menjelang idul fitri khususnya didaerah pedesaan.

Pada tanggal 30 april 2022 di desa kebun jambu kecamatan rantau selatan, warga desa kebunjambu kecamatan rantau selatan beramai-ramai saling bekerjasama dan membantu untuk membuat dodol atau ulame ini. 

Hal ini sudah menjadi kebiasaan turun temurun yang dilakukan masyarakat menjelang datangnya hari raya idul fitri. Hingga kini pada saat lebaran akan banyak makanan khas yang disajikan untuk para tamu yang ingin bersilaturahmi kerumah-rumah, dan dodol inilah makanan yang selalu melengkapi varian kuliner rumahan masyarakat setempat.

Pembuatan dodol ini juga dihadiri oleh kepala desa kebunjambu kecamatan rantau selatan. Beliau mengatakan " selain menghidupkan kembali tradisi turun temurun membuat dodol menjelang idul fitri ini, kegiatan ini juga dapat menumbuhkan kembali rasa saling bekerjasama dan memperkuat tali silaturahmi antar sesame. 

Dan saya berharap tradisi ini nantinya tidak akan mati dan akan terus dilanjutkan oleh anak-anak kita nantinya". Ucap bapak Suriono selaku kepala desa kebunjambu rantau selatan.

Dalam pembuatan dodol ini diperlukan beberapa setidaknya 4 orang laki-laki untuk mengaduk adonan dodol ini. Karena pengadukannya yang membutuhkan waktu yang lama diperlukan tenaga ganti dari pria yang hadir untuk mengaduk adonan tersebut agar adonan dodol tersebut dapat selalu diaduk tanpa henti.

Irwan mengutarakan tata cara pembuatan dodol." Dimulai dari memanaskan santan kelapa kental. Kemudian memasaknya dengan menyeduh adonan tepung pulut putih/hitam. Proses memasak di dalam kuali besi ukuran besar di atas api yang panas setelah dicampur dengan komposisi gula dan lainnya.Di atas api yang dibiarkan terus menyala, adonan terus diaduk hingga akhirnya kental dan kenyal," urainya

Setelah dodol kental dan kenyal, dodol lalu diangkat dan seterusnya dibungkus untuk dibagikan kepada masyarakat yang bergototng royong dalam pembuatannya.

"dodol ini setelah dibungkus akan dibagi sama rata kepada orang yang ikut serta bergotong royong, harapannya maknan ini dijadikan untuk menjadikan menu varian tambahan pada saat lebaran lebaran nantinya" ucap ibu sri selaku pembungkus dodol.

Dodol selalu menjadi menu pelengkap hidangan saat Lebaran Idul Fitri. Menu khas itu selalu menghiasi meja hidangan di setiap rumah warga. Meski zaman sudah semakin berkembang, makanan warisan itu tetap jadi idola oleh sejumlah masyarakat di Pesisir Labuhanbatun, tradisi ini masih terus dijaga masyarakat sampai saat ini sebagai kebiasaan menyambut lebaran Idul Fitri

TENTANG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun