Mohon tunggu...
Rizki Wardhana
Rizki Wardhana Mohon Tunggu... Content & Digital Activation -

Freelance Music Journo & Free Thinker | Semper Fidelis | Feel free to contact me rizwar17@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Djakarta Warehouse Project 2014: Eat Sleep Rave Repeat!!

10 Januari 2015   19:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:25 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14208685241772937911

Indonesia, Singapura dan Malaysia seolah berlomba pada akhir pekan kemarin untuk menggelar rave party. Indonesia diwakili oleh Djakarta Warehouse Project (DWP), Singapura dengan ZoukOut dan Malaysia menggelar A Land of Trance (ALOT). Meski jajaran lineup beberapa ada yang serupa untuk DWP dan ZoukOut, Ismaya Live selaku penyelenggara DWP 2014 patut berbangga karena gelaran yang mereka helat selama dua hari dari 12-13 Desember di kawasan Jakarta International Expo, Kemayoran ini memiliki banyak keunggulan, mulai dari jumlah ravers yang datang, kenyamanan venue dan suguhan visual yang mengundang decak kagum.

Meskipun banyak permintaan untuk menghadirkan kembali DJ-DJ yang musiknya sudah terlanjur melekat di mayoritas penikmat EDM di Indonesia seperti David Guetta, Zedd dan Alesso untuk tampil di DWP 2014, Chris Rijanto selaku founder Ismaya dalam akun Twitter-nya menjawab permintaan tersebut sekaligus menjelaskan mengapa untuk DWP tahun ini dirinya tidak menghadirkan nama-nama besar yang dimaksud. “A good festival is to present a diverse lineup with new artists so that we can explore various genres & discover new musical experience. Sorry that we cant make everyone happy, for those who want us to book the same mainstream names (Guetta/Calvin/AVB/etc) every single year! Maybe we’ve spoiled you too much,” cuit Chris.

Penjelasan Chris rupanya memang didukung dengan kenyataan suksesnya DWP. Di hari pertama, gebrakan hadir dari talenta lokal yang tergabung dalam Creme De La Creme, adalah DJ WW dan DJ Hizkia dengan kombinasi house music dan R&B memberi pemanasan untuk ravers yang hadir di Garudha Land, apalagi ditambah dengan racikan visual taktis dari VJ lokal yakni Isha Hening dan Rimbawan Gerilya. Talenta lokal lainnya yang harus diberi perhatian khusus adalah kembalinya SOVA yakni Lawrence dan Andezzz yang sudah 9 tahun hiatus, electronica duo yang berdiri dari 2003 ini tak ingin kesempatancomeback­-nya ini tanpa memberi kesan, Mixmag Asia Stage menjadi milik mereka seutuhnya selama satu jam.

Tak cukup dengan kehadiran mereka tahun lalu di DWP 2013, tahun ini Ismaya Live mengundang kembali Janssen bersaudara yakni Wouter dan Sjoerd yang tergabung dalam Showtek, pilihan tepat jika melihat antusias ravers. “When I say Show, you say Tek. From the left to the right, from the front to the back,” ucap Sjoerd memberi komando. Mashup hits kekinian semacam ‘Booyah’ dan ‘Bad’ pun menjadi menu wajib dalam sajian progressive dan electro house ala Showtek. Dari arena Cosmic Station, ‘Badinga!’ yang menjadi nomor andalan TWRK bergaung mengundang massa yang tidak tertampung di area outdoor.

Jika DWP tahun lalu terdapat nama Madeon di jajaran DJ muda yang patut diantisipasi, tahun ini Martin Garrix menjadi salah satu DJ yang paling ditunggu, khususnya oleh para remaja wanita, tak heran Garrix yang kini berumur 18 tahun dijuluki most in-demand DJs on the planet. Garrix menandai pergantian hari dengan nomor fenomenal ‘Animals’, kurang lebih 35.000 ravers ‘lepas kontrol’. Tak sempat untuk mengisi energi sesaat, ravers langsung diberikan nomor ‘Wizard’.

Setelah penampilan terakhirnya di Jakarta, Januari tahun lalu bersama Swedish House Mafia (SHM) dalam One Last Tour, Steve Angello hadir dengan formasi sendiri. Beberapa nomor SHM terdahulu tak lupa Steve bawakan, ‘Save The World’ dan ‘Wasted Love’ dimainkan dengan ditandai visual api yang bersautan dengan hentakan nada dari turntable Steve.

Sonny John Moore atau lebih dikenal dengan nama Skrillex menjadi pamungkas, ia langsung melompat sebagai permulaan penampilannya, nomor Ease My Mind dan Recess dipilih oleh Skrillex sebagai pembuka. Visual sinematik dengan menghadirkan banyak video sebagai latar pun menambah panasambience yang mulai dingin karena angin malam. ‘First of The Year’, ‘Scary Monster’, ‘Bangarang’ dan ‘Cinema’ menandai selesainya hari pertama.

Pengumuman dari Ismaya Live yang memberitahukan bahwa Kaskade tidak jadi tampil, ternyata tidak mempengaruhi animo ravers hadir di hari kedua. Selain itu adanya ritual pesta cat di panggung Life in Colour sudah diantisipasi oleh para ravers untuk membawa baju ganti. Di Neon Jungle, Nidji bermetamorfosa menjadi Nidji Electronic Version (NEV), ada cita rasa Jogjakarta yang dihadirkan oleh Dubyouth serta Dipha Barus bersama Lala Karmela, Anatria Adams dan Kallula Harsynta yang tergabung dalam Joyful Noise Projekt.

Di Garudha Land, si kembar asal Australia, Olivia dan Miriam yang tergabung dalam Nervo begitu energik. Beberapa hits seperti ‘Sweet Nothing’ dari Calvin Harris, ‘Fancy’ dari Ariana Grande dan ‘Shot Me Down’ dari David Guetta yang mereka remix mampu mengundang koor. “You make it feel like home, you make it feel like home ..” vokal Nervo dalam ‘Feel Home’ besutan mereka dengan Nicky Romero, tak lupa juga gerakan tangan khasnya yang diikuti oleh puluhan ribu ravers. Sedangkan, di arena Life in Colour, riuh muncul ketika Matthew Koma memainkan nomor ‘Spectrum’, ‘Find You’ dan ‘Wasted’.

Sebelum Nicky Romero tampil, ravers dimanjakan dengan sentuhan trance dari Above & Beyond. Walaupun hanya dengan formasi berdua yakni Tony McGuinness dan Paavo Siljamaki, mereka tetap menampilkan cita rasa trance yang begitu menawan.

Sebelumnya ada kekhawatiran DVBBS tidak jadi tampil di DWP terkait dengan ditangkapnya Chris Chronicles atas kepemilikan marijuana di Atlanta pada hari Thanksgiving. Namun, kekhawatiran itu tidak terjadi, dua bersaudara Van Den Hoef itu tetap tampil, nomor ‘Tsunami’ menjadi yang paling ditunggu. Steve Aoki sebagai penutup menjalankan tugasnya dengan baik, ritual semprotan champagnerave rafting dan lempar kue pun menjadi moment favorit pagi itu, kehadiran Angger Dimas yang tergabung satu label dengan Aoki di Dimmak Records menambah keriuhan, mega-hits ’Boneless’ dibawakan beriringan dengan kembang api muncul dari belakang panggung. DWP 2014 menjadi highlight of the year untuk 70.000 pecinta rave party di Indonesia, semua terasa sempurna jika dibandingkan dengan DWP 2013. We were young, We were dumb, We would do it all again so let’s eat, sleep, DWP, repeat and see you at Djakarta Warehouse Project 2015.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun