Mohon tunggu...
Rizki Utama
Rizki Utama Mohon Tunggu... Lainnya - Berbagi Lewat Tulisan

Business System dan Business Process Management Professional - Alumni MM FEB Universitas Indonesia dan Teknik Industri Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Memahami "Core Competency" dari Nintendo

22 Juni 2020   11:16 Diperbarui: 22 Juni 2020   14:59 1519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bermain game di konsol NES (WIKI COMMONS/CC) via Kompas.com

Sekitar 30 tahun lalu, waktu masih duduk di bangku sekolah dasar, saya dan teman-teman senang sekali ketika salah seorang teman sekelas membolehkan kami untuk main ke rumahnya seusai jam sekolah. Karena apa? Karena ada Nintendo di rumahnya. 

Sepulang sekolah, setelah berganti pakaian, saya dan beberapa orang teman berangkat menuju rumah si teman dengan semangat. Sebab kami ingin segera mendapatkan kesenangan dengan bermain Nintendo, sebuah game console produksi dari perusahaan yang sudah lebih dari 130 tahun berdiri. Super Mario Bros adalah salah satu game Nintendo yang saya ingat.

lego.com
lego.com
Kelahiran Nintendo dan Hanafuda
Fusajiro Yamauchi mendirikan Yamauchi Nintendo di Kyoto pada tanggal 23 September 1889. Bisnisnya memproduksi dan memasarkan hanafuda sebuah kartu permainan (playing cards) khas Jepang yang dibuat oleh tangannya sendiri. 

Hanafuda buatan Nintendo sangat disukai dan cepat menjadi populer sehingga untuk memenuhi permintaan pasar yang terus bertambah Fusajiro Yamauchi merekrut asisten untuk memproduksi secara massal kartu-kartunya. 

Pada tahun 1902 Yamauchi mulai memproduksi dan memasarkan kartu permainan dari barat di Jepang. Sesuai dengan tradisi Jepang, karena tidak mempunyai anak laki-laki untuk melanjutkan bisnisnya, Fusajiro Yamauchi kemudian mengadopsi Sekiryo Kaneda sebagai anak angkat dan penerus bisnisnya. 

Fusajiro Yamauchi pensiun dari perusahaan pada tahun 1929 dan menunjuk Sekiryo Kaneda untuk mengambilalih perusahaan yang didirikannya. Tahun 1933 Sekiryo Kaneda mendirikan perusahaan joint venture dengan perusahaan lain dan merubah nama perusahaan menjadi Yamauchi Nintendo & Co. 

Takdir berulang, Sekiryo Kaneda tidak mempunyai anak laki-laki. Dia lalu mengadopsi anak laki-laki yang bernama Shikanojo Inaba, yang kemudian berganti nama menjadi Shikanojo Yamauchi. Singkat cerita, anak Shikanojo Yamuchi yang bernama Hiroshi Yamauchi lah yang akhir meneruskan bisnis menjadi pemimpin perusahaan. 

Nintendo Playing Card Co., Ltd (Sumber: www.bbc.com)
Nintendo Playing Card Co., Ltd (Sumber: www.bbc.com)
Pada tahun 1951 nama perusahaan berubah menjadi Nintendo Playing Card Co., Ltd, dan 2 tahun kemudian menjadi perusahaan pertama di Jepang yang berhasil memproduksi secara massal kartu permain berbahan plastik. 

Tahun 1959 Nintendo membuat kesepakatan dengan Disney yang mengizinkan penggunaan karakter Disney pada kartu permainan produksi Nintendo. 

Kesepakatan tersebut membawa dampak positif kepada Nintendo yang membuatnya berhasil menjual paling kurang 600.000 paket kartu dalam setahun. Karena kesuksesan tersebut, Hiroshi Yamauchi mendaftarkan Nintendo di Bursa Sekuritas Osaka dan Bursa Efek Kyoto pada tahun 1962. 

Tahun 1963 nama perusahaan berubah lagi menjadi Nintendo Co., Ltd sampai saat ini. Setahun kemudian bisnis kartu permainan mencapai titik jenuh, masyarakat berhenti membelinya dan harga saham Nintendo saat itu terjun bebas dari 900 Yen menjadi 60 Yen. 

Tahun 1966, saat mengunjungi pabrik hanufada, Hiroshi Yamauchi melihat sebuah extending arm yang dibuat oleh oleh seorang maintenance engineer bernama Gunpei Yokoi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun