Bagi warga kota, kebutuhan sehari-hari bisa dipenuhi dengan semakin mudah lewat berbagai tawaran jasa yang disediakan oleh aplikasi. Aplikasi yang hadir di telepon seluler adalah perkembangan dari perubahan di era revolusi industri 4.0. Kemudahan ini dapat dirasakan warga kota, karena di kota fasilitas dan jaringan persinyalan juga akses internet mudah untuk didapatkan.Â
Hal yang berbeda dirasakan oleh warga desa, karena berbagai fasilitas masih belum selengkap dan semaju yang dimiliki kota. Permasalahan ini terjadi hampir di tiap daerah di Indonesia, bagaimana ketimpangan infrastruktur antara kota dan desa masih tinggi. Agaknya hal ini yang menjadikan Kabupaten Berau di Kalimantan Timur, memutuskan untuk mengembangkan jaringan persinyalan dan akses internet di daerahnya.
Komitmen Kabupaten Berau ini ditangkap saat sedang meresmikan pembangunan tower BTS Micro dengan kapasitas 2G di Desa Long Bayan, Berau. Meskipun baru memiliki kapasitas 2G, Bupati Berau, H. Muharram menjanjikan bila ke depan kapasitas Tower BTS akan ditingkatkan menjadi 3G dalam waktu dekat.Â
Warga Long Bayan sendiri merasa senang dengan pembangunan tower tersebut, karena setelah sekian lama, akhirnya pembangunan fisik dapat dirasakan secara nyata oleh warga desa. Warga Desa Long Bayang juga berharap agar pembangunan ini terus berlanjut, dan warga desa mampu merasakan manfaat dari berbagai pembangunan yang ada. Pembangunan jaringan dan komitmen Bupati Berau ini tentu harus diapresiasi, mengingat kebutuhan akan akses internet di masa mendatang akan semakin tinggi, karena dunia memasuki era revolusi 4.0., adaptasi menjadi kata kunci untuk bisa bertahan di era tersebut.
