Provinsi Kalimantan Timur bila dilihat secara kondisi geografis dan kandungan tanah termasuk cocok sebagai lahan perkebunan. Belum banyaknya pembangunan gedung-gedung perkotaan menambah kesempatan daerah Kalimantan Timur untuk memanfaatkan perkebunan atau pertanian sebagai sumber pendapatan.Â
Hutan-hutan lebat yang masih tumbuh pun menjadi bukti bahwa Pulau Kalimantan memiliki tanah yang subur. Berbeda dengan Pulau Jawa yang saat ini beralih menjadi produksi pabrik, di Kalimantan masih banyak masyarakat yang bergantung kepada alam untuk mendapatkan penghasilan. Namun seiring berjalannya waktu di beberapa daerah pertanian dan perkebunan mulai terlupakan. Padahal sektor tersebut sangat dibutuhkan sebagai pemasok kebutuhan pangan masyarakat.
Julukan Indonesia sebagai negara agraris pun mulai hilang ditelan zaman. Berkat kesadaran pemerintah, maka beberapa kebijakan dibuat untuk menekan ketergantungan impor terhadap kebutuhan pangan.
Kebijakan yang sangat nyata mendukung kemajuan pertanian dan perkebunan adalah memilih beberapa daerah sebagai pemasok utama kebutuhan pangan. Salah satu daerah yang di percaya oleh pemerintah untuk menjalankan hal tersebut adalah Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Di beberapa tahun terakhir ini, Pemerintah Kabupaten Berau sangat memfokuskan program kerjanya untuk pertanian dan perkebunan.Â
Menurut Bupati Berau H. Muharram sektor pertanian dan perkebunan adalah sektor kedua yang harus diperhatikan. Hal ini dikarenakan pertumbuhan, masyarakat yang sangat cepat dan mengakibatka permintaan kebutuhan pangan semakin tinggi. H. Muharram juga mengapresiasi serta berterimakasih kepada pemerintah pusat atas kepercayaannya menjadikan Berau sebagai pemasok utama kebutuhan pangan.
Saat ini di Berau ada 4 hasil pertanian dan perkebunan yang menyumbang pendapatan daerah terbesar. Kakao, Jagung, Lada, dan Kelapa Sawit merupakan hasil pertanian dan perkebunan yang sangat membantu pertumbuhan ekonomi disana. Sadar akan hal tersebut pemerintah daerah mulai membuat beberapa kebijakan yang pro dan fokus terhadap kemajuan pertanian dan perkebunan. Namun ada beberapa masalah yang muncul di beberapa waktu terakhir ini.Â
Produksi Kakao yang menjadi andalan pemerintah sedang mengalami penurunan. Walaupun beberapa program kerja sebut saja pendistribusian pupuk dan BUMK penurunan terhadap produksi Kokoa tetap terjadi.
Untuk merespon penurunan tersebut H. Muharram memerintahkan kepada pemerintah daerah untuk mendistribusikan bibit kokoa kepada para petani. Hal ini disambut dengan kegembiraan oleh petani. Selain dapat meningkatkan produktivitas, biaya yang dikeluarkan oleh petanipun dapat dihemat. Kebijakan ini dibuat semata mata agar tidak terjadi krisis terhadap produksi Kokoa. H. Muharram juga berharap di masa panen yang selanjutnya produktivitas dapat kembali stabil. Agar pendapatan masyarakat tidak menurun dan tingkat ekonomi di Berau semakin naik.