Mohon tunggu...
Rizki naufal
Rizki naufal Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang mahasiswa

Lahir di Nunukan( Kalimantan) pada 18 Maret 2003

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Guruku Penuntunku

2 Juni 2022   15:44 Diperbarui: 2 Juni 2022   15:46 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"guru adalah pelita dalam kegelapan" istilah ini pastilah tidak lagi asing di telinga kita, iya tepat sekali istilah ini digunakan untuk menggambarkan peran seorang guru atau pengajar dalam memberikan penerang atau pemaham atas sesutau yang masih gelap atau tidak kita ketauhi. Seseorang dapat sukses dan menempu jalannya sendiri di kehidupan ini, tidaklah lepas dari peran dari guru-guru kita yang telah mengajarkan kita tentang berbagai hal mulai dari kita masih kecil hingga telah tumbuh dewasa.

Pada dasarnya seorang guru tidak mengharap apa-apa, selainkan melihat murit-muritnya atau orang yang telah di ajarnya menjadi orang yang sukses. Memang pekerjaan tersebut terlihat biasa jika dibandingkan dengan pekerjaan-pekerjaan lain, namun di balik kesuksesan seseorang, mau itu menjadi seorang pengusaha sukses, menjadi miliarder, menjadi artis, ataupun pekerjaan lainnya yang di mata seseorang adalah seseorang yang memiliki kesuksesan di tangannya, pastilah di sana terdapat peran seorang guru

Nah kemarin aku sempat berkunjung kebeberapa rumah guruku untuk bersilahturohim atau berkunjung selagi masih dalam kondisi lebaran saat itu, salah satunya aku berkunjung ke guruku yang dulu kalau di gambarkan sangatlah tegas dan disiplin. Saat itu aku di tanya tentang sekarang kuliah dimana dan sedikit bercerita tentang masa lalu kami saat masih menjadi murid-murid beliau.

Aku masih ingat saat pertama kali saat baru mulai tinggal di asrama, setiap pagi harus dibangunkan jam 3 pagi untuk sholat tahajud berjamaah kemudia tidak boleh kembali di kamar meskipun masih sangat menggantuk, di tambah tidak boleh tertidur dan harus menggaji atau yang lainnya asal tidak boleh tidur ataupun rame sendiri, kalau ketahuan tidur atau rame sendiri nanti entah itu kena siram, kena lempar bola ataupun bisa saja kena pukul makek selang. Memang saat-saat itu terasa sangatlah berat namun hal tersebutlah yang paling terbekas, berbagai kejadian yang lucu atau yang spesial bagi kita.

Selain itu kami juga pernah saat ada kegiatan seperti hafalan selama satu bulan penuh, mungkin karena capek menghafalkan atau begadang, aku dan teman-temanku tertidur di tempat imam yang saat itu kegiatannya di masjid masih berlangsung saat siang. Karena mungkin yang tidur hampir setengah dari siswa-siswa dan tidurnya kalau di ibaratkan seperti ikan yang di jemur, beliau kemudia memberikan kami kejutan dengan membawa ember berisikan penuh dengan air dan menyiramkannya kekami yang tidur disana, tentunnya aku dan tema-temanku basah kuyup dan sangatlah terkejut kemudian langsung lari keluar masjid. Tadi tentunnya setelah itu kami menggeringkan genangan air yang ada karena penyiraman masal tersebut.

Tapi meskipun beliau memiliki sifat yang tegas dan disiplin, beliau masih sering tetap bercanda dan terkadang beliau juga mengajak kami berfikir tentang suatu masalah yang terkadang terlihat simpel, namun jiga di pikirkan secara logis memiliki silain yang tidak diketahui. Tentunnya beliau menggajar kama dengan penuh dengan ke ikhlasan dan berharap agar murid-muridnya nanti dapat menjadi seorang yang sukses.

Sesungguhnya menjadi seorang guru merupakan suatu pekerjaan yang sangatlah mulia, karena ketika seseorang telah sukses, mereka tidak mendapatkan apa-apa namun mereka tetaplah bahagia karena berhasil menuntun muridnya kejalan yang benar dan membuatnya sukses.

Allah SWT berfirman dalam Al Quran pada Surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi, "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104). Sudah menjadi tugas paling dasar seorang guru untuk menuntun para muridnya untuk menuju jalan yang benar dan mehindarkan dari jalan yang salah. Jadi setidaknya jika tidak dapat bertemu setidaknya selalu doakanlah mereka yang telah bersusah payah menggajarkan kita yang tidak tahu apa-apa pada saat itu.

Aku sangatlah menghormati beliau, karena ketika aku salah aku selalu di nasehati bahkan terkadang sampai di hukum cukup berat. Namun meskipun begitu beliau melakukan semua itu hanya untuk diri kita sendiri, agar dapat menjadi seseorang yang baik, agar jangan samapi kita terjerumus jalan yang salah.

Aku ingat dulu aku dengan teman sekelas yang laki-laki sepakat tidak menggerjakan tugas, dan akhirnya kami di hukum berjemur di lapangan yang kondisinya pada saat itu  siang hari, yang tentunya sangat panas sekali, tapi karena pada saat itu ada temanku yang meskipun di suruh berjemur ada yang berteduh, dan al hasil hukumannyapun di tanbah cukup lama. Selain hal tersebut aku dan teman-temanku jika telat sholat maka akan di hukum terkadang jalan jongkok atau merayab.

Meskipun beliau mendidik kami dengan didikan yang sangatlah keras, tapi tujuan beliau pastilah baik, yaitu agar aku dan tema-temanku kapok melakukan pelanggaran dan tidak menggulanginya lagi. Agar kami menjadi seseorang yang disiplin dalam suatu pekerjaan maupun dalam segala hal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun