Mohon tunggu...
Bung Rizma
Bung Rizma Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Football Blogger - www.pengamatbola.id dan channel YouTube Bung Rizma

Blogger Pengamat Sepakbola sejak 2012 di blog www.pengamatbola.id. Analis Bola dalam program Football Insight di Berita Satu TV selama 5 tahun (2014 - 2019). Top ten Football Analyst di UC News tahun 2017. Analis di website sponsor salahsatu klub Liga Indonesia pada tahun 2015 dan 2019. Untuk kerjasama hubungi WA 081282126529 Saya pernah rutin tampil sebagai Analis dalam Program Football Insight yang tayang di Berita Satu TV selama 5 tahun (2014 - 2019) Semua ulasan saya bisa dibaca di Blog pengamatbola.id atau ditonton di channel YouTube Bung Rizma

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Prediksi Indonesia Vs Vietnam: Puasa Emas Sejak 1991 Berakhir!

9 Desember 2019   22:44 Diperbarui: 9 Desember 2019   22:45 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bukan karena saya orang Indonesia hingga kemudian menjagokan Indonesia akan mengalahkan Vietnam pada laga final sepakbola Sea Games 2019 di Filipina, Selasa (10/12/2019). Evan Dimas dkk memang punya kapabilitas untuk mengalahkan Vietnam.

Perhatikan perjalanan kedua tim menuju final yang akan digelar di Rizal Memorial Stadium Manila. Baik Indonesia dan Vietnam sama-sama berhasil meloloskan diri dari grup yang dijuluki sebagai grup neraka. Bagaimana tidak, Indonesia dan Vietnam berada satu grup dengan juara bertahan Thailand dan salahsatu tim elit Asia Tenggara, Singapura.

Hebatnya lagi, dalam 6 laga yang mengantarkan kedua tim mentas di partai puncak, Indonesia dan Vietnam sama-sama sudah menyarangkan 21 gol. Tajam di lini serang, kedua tim juga sama kokohnya di belakang dengan baru kemasukan 4 gol dalam 6 laga. Terlihat jelas bagaimana Evan Dimas dkk punya performa teknis yang setara dengan Vietnam di ajang sepakbola Sea Games 2019.

Performa teknis terkini sejalan dengan riwayat pertemuan kedua tim. Indonesia dan Vietnam sudah 12 kali bertemu di ajang Sea Games sejak 1991. Hasilnya, kedua tim saling mengalahkan sebanyak 5 kali dan 2 laga lain berakhir imbang. Benar-benar gambaran kekuatan yang setara. Final nanti seharusnya jadi laga yang seru dan ketat.

Dari sisi arsitek di belakang layar pun Indonesia bisa mengadu percaya diri dengan Vietnam. Tim yang menyingkirkan juara bertahan Thailand itu ditangani pelatih bertangan dingin asal Korea Selatan, Park Hang Seo. Bersama mantan asisten Guus Hiddink di Piala Dunia 2002 tersebut sejak 2017, Vietnam meraih sejumlah pencapaian positif. Timnas U23 Vietnam ditangan Park menjadi runner up Piala Asia U23 tahun 2018, lolos ke semifinal Asian Games 2018 dan puncaknya saat timnas senior Vietnam dituntunnya meraih gelar juara AFF Cup 2018.

Tidak mau kalah, Indonesia punya sosok Indra Sjafri di belakang layar. Pria 56 tahun ini bisa dikatakan sebagai orang yang menelurkan dua generasi emas sepakbola Indonesia yang merajai level junior sepakbola Asia Tenggara. Dimulai dari gelar juara AFF U19 tahun 2013, perempat final Piala Asia U19 dan memenangkan gelar juara AFF U22. Ya, Indra Sjafri adalah kuncian Garuda Muda yang kini menyatukan generasi Evan Dimas dan Egy dalam satu tim. Sebuah komposisi tim muda terbaik yang bisa dihadirkan Indonesia saat ini.

Nah, dengan perimbangan pada statistik kedua tim dan menterengnya profil peracik strategi, mengapa pilihan pemenang jatuh kepada Indonesia? Sekali lagi, ini bukan menyoal saya orang Indonesia dan otomatis menjagokan Garuda Muda untuk berjaya di partai final. Ada analisa obyektif yang mendorong untuk lebih menjagokan Indonesia. Apa itu?

Kekalahan 1-2 Indonesia dari Vietnam di fase grup adalah dasar utama mengapa Indonesia layak diunggulkan di partai final. Lho kok bisa? Ya, kekalahan itu membuat Evan Dimas dkk kembali menjejakkan kaki ke bumi usai dua kemenangan sensasional atas Thailand dan Singapura dengan skor identik 2-0. Sadar atau tidak, kekalahan itu justru "menguatkan mental" tim Garuda Muda.

Kekuatan mental itu terlihat saat Egy dkk dituntut memenangi dua laga sisa dengan skor telak. Melawan Brunei Darussalam dan Laos, tugas gampang-gampang susah itu dituntaskan dengan baik. Indonesia menyarangkan 12 gol dalam 2 laga itu tanpa kebobolan sama sekali. Kekuatan mental yang sama terlihat di semifinal kala Myanmar melakukan comeback dengan 2 gol cepat namun Garuda Muda tetap tenang dan bikin 2 gol kemenangan di extra time.

Sebaliknya dengan Vietnam. Usai kemenangan dramatis atas Indonesia, mereka kesulitan melawan Thailand dan Singapura yang ditundukkan skuad asuhan Indra Sjafri. Vietnam hanya menang tipis 1-0 atas Singapura dan nyaris kalah sebelum berhasil memaksakan hasil imbang 2-2 melawan Thailand. Abaikan kemenangan telak 4-0 atas tim seperti Kamboja yang bak mendapat lotere untuk mentas di semifinal.

Catatan ini memperlihatkan bahwa kekalahan dari Vietnam di fase grup tidak mempengaruhi kinerja skuad asuhan Indra Sjafri. Bahkan kekalahan itu makin mensolidkan kekuatan Evan Dimas dkk. Wajar jika Indra Sjafri justru menginginkan kembali bertemu Vietnam di final usai kalah di fase grup. Ada kepercayaan diri bahwa pada pertemuan di final nanti Indonesia akan tampil lebih baik dan meraih kemenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun