Mohon tunggu...
Rizkikazahra
Rizkikazahra Mohon Tunggu... Penulis - chill bro', chill vibes✨, with the cherry on top🍒

Live, chase, run, happy happy^^

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekolah Offline, Cooming Soon Klaster Baru COVID-19?

22 November 2020   14:13 Diperbarui: 22 November 2020   17:14 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                             (Sumber: Pinterest di https://pin.it/3cvPL2J)

Pendidikan adalah salah satu dasar bagi kebutuhan manusia. Pendidikan merupakan hal terpenting yang diperlukan untuk mencapai kemajuan suatu negara karena dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga akan membawa negara tersebut menjadi negara maju. Semua orang pasti menyadari bahwa sistem pendidikan disetiap negara berbeda. Akan tetapi, dengan adanya suatu pandemi dunia yaitu menyebarnya Virus nCOV-19 atau sering disebut  COVID-19, telah menyebabkan berubahnya sistem pendidikan sementara di dunia.

Kegiatan belajar mengajar (KBM) harus dilakukan secara daring untuk mencegah penyebaran virus ini. Bahkan, hampir di seluruh dunia telah menggunakan sistem daring ini dalam pembelajaran di tahun 2020 selama satu semester penuh lamanya termasuk Indonesia untuk berkontribusi dalam melandaikan kurva pandemi. Artinya, penutupan sekolah ini merupakan bentuk Science Of Crisis atau kepekaan terhadap situasi krisis. Dalam daring ini pun dioptimalkan dengan 3T yaitu Testing (pemeriksaan dini), Tracking (pelacakan), dan Treatment (perawatan). Namun, selama kurang lebih setengah tahun ini akankah pandemi ini berakhir atau malah menjadi klaster baru COVID-19 jika sekolah tatap muka kembali dibuka?

Menurut Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, pada akhir tahun 2020 telah mengizinkan Pemerintah Daerah untuk memulai kembali pembelajaran tatap muka di seluruh sekolah pada awal tahun 2021. Pemerintah pun melakukan penyesuaian kebijakan untuk memberikan penguatan peran pemerintah daerah/kanwil/kantor Kemenag. Hal ini telah diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Paduan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19. Beliau juga menegaskan bahwa kebijakan ini akan dilakukan secara berjenjang dalam rangka memperbaiki kembali kegiatan belajar mengajar tatap muka. 


Lembaga pendidikan mengupayakan banyak cara untuk terlaksana dengan lancar kembalinya sekolah secara tatap muka demi mengantisipasi semakin parahnya pendidikan di Indonesia akibat daring yang lebih banyak dampak negatifnya. Bahkan, sampai banyak memakan korban para pelajar akibat terlalu stress. Namun, keberhasilan dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka ini juga dipengaruhi oleh berbagai kondisi. Untuk mencapai keberhasilan dalam kembalinya pembelajaran tatap muka ini, perlu dilakukan beragam upaya secara sungguh-sungguh dan mencari solusi permasalahan yang mungkin nanti akan dihadapi.

Usaha untuk menyambut kembali pembelajaran tatap muka ini sangatlah penting untuk menjawab hasil dari pembelajaran secara daring. Usaha yang dapat dilakukan yaitu tetap konsisten menerapkan dan memperhatikan protokol kesehatan, adanya ketersediaan sarana sanitasi dan fasilitas kebersihan jika bisa di setiap kelas ada, meminimalisir jumlah siswa dan guru dalam satu kelas dengan maksimalnya 18 orang perkelas dalam standar dari 28-36 siswa biasanya, serta mengubah jadwal pembelajaran sekolah, dan ketentuan bahwa kantin sekolah tidak boleh dibuka dahulu selama 2 bulan setelah lancarnya pembelajaran tatap muka.

Kesiapan para pelajar juga merupakan salah satu yang paling penting dalam mewujudkan suksesnya pembelajaran tatap muka ini. Sebab, banyak pelajar yang tidak terlalu paham atas apa yang dipelajari dari pembelajaran daring karena dibutuhkan kefokusan yang tinggi untuk belajar daring. Seringkali, kelancaran internet pun menjadi pantangannya. Maka dari itu. sebaiknya saat dimulainya kembali pembelajaran tatap muka tidak langsung melanjutkan apa yang akan dipelajari namun,me-review apa yang telah dipelajari selama daring. Sebab, Lembaga Pendidikan dituntut untuk dapat mencetak orang-orang terdidik yang berkualitas karena sengitnya persaingan antar SDM di negara maju dan berkembang agar memiliki keahlian dalam kompetensi professional serta siap untuk menghadapi permasalahan yang akan datang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun