Mohon tunggu...
Rizki Mubarok
Rizki Mubarok Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang Melankolis Muda yang Gemar Bertualang dalam Sakralitas Peradaban Semu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satu Desember: Puisi Pertama

1 Desember 2022   22:27 Diperbarui: 1 Desember 2022   22:46 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hai puan, bisakah kita terus bercengkrama?
apapun itu, bicarakan lah.
aku hanya ingin mendengar suara manismu yg diiringi nyanyian jangkring.

tak perlu di tempat yg mewah.
cukup disini.
di bangunan sederhana ini,
ditemani dinginnya malam.
obrolan kita jauh menghangatkan.
denganmu, semuanya jauh menyenangkan

aku juga ingin kita lebih banyak membaca.
kamu membaca tentang kehidupan,
dan aku; membaca tentangmu - tentang cara kamu menjamu tamu, membeli jajanan di warung pinggir jalan, cara kamu berterimakasi. apapun, aku ingin tau kebiasaan kecilmu.

sepersekian waktu kita menyepi
aku ingin kunang-kunang hinggap di kelopak matamu
membuat binar sebaya yg indah,
di wajahmu
di kehidupan mu.

sebagaimana lagu yang mas sal priadi nyanyikan;

kita- semoga kamu juga, akan terus mengusahakan rumah itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun