PERBEDAAN SOSIOLOGI ISLAM DENGAN ILMU LAIN
Terdapat perbedaan yang jelas antara teori sosiologi Barat dengan sosiologi Islam, kajian Barat atau sosiologi barat berangkat dari data-data dari masyarakat barat dan mejelaskannya dalam konteks barat pula. Sehingga menjadi sesuatu yang janggal apabila pendekatan sosiologi Barat, yang berasaskan kepada tanggapan dan kesimpulan penyelidikan masyarakat barat digunakan untuk menganalisa realitas sosial masyarakat bukan Barat sebagaimana yang terjadi selama ini.
Dalam dunia keilmuan Islam, Ali Syari'ati merupakan sosiolog yang membuka tirani ketelantaran kajian sosiologi dalam Islam. Dia adalah sosiolog yang sangat berpengaruh dalam dunia ilmu pengetahuan. Ia menggunakan al-Qur'an sebagai pisau analisis untuk mengkaji ilmu-ilmu kemanusiaan dan kemasyarakatan, dalam hal ini sangat banyak kontribusinya dalam essai-essai pemikiran tentang sosiologi yang berlandaskan pada konsep-konsep Islam Al- Qur'an.
Kebutuhan sosiologi Islam adalah menganalisis konteks kemasyarakatan dan pola relasi keagamaan dibutuhkan untuk memetakan persoalan yang dihadapi umat itu sendiri. Sosiologi islam dengan ilmu-ilmu lain tentunya berbeda, cakupan ilmu yang ada pada sosiologi islam hanya berdasarkan pada agama islam, berbeda dengan sosiologi umum, dalam sosiologi umum cakupan pokok yang dibahas bersifat universal. Universal yang di maksud dini adalah tidak hanya terbatas pada agama-agama tertentu akan tetapi dari berbagai lingkup. Baik itu yang beragama islam, kristen, hindu, budha.
ISLAM DI INDONESIA
Distribusi populasi enam agama di Indonesia di dominasi agama Islam sebesar 87,18 atau sekitar 207.176.162 juta jiwa. Setelah itu diikuti agama kristen sebesar 6,96 % atau 16.528.513 juta jiwa. Sedangkan, agama Kristen Katolik sebesar 2,91% atau 6.907.873 juta jiwa, agama Hindu sebesar 1,69 % atau 4.012.116 juta jiwa, agama Budha sebesar 0,72 % atau 1.703.254 juta jiwa, Konghucu sebesar 0,05 % atau 117.091 juta jiwa dan agama lainlain 0,41 % atau 1.196.317 Juta jiwa.
 Data BPS 2010 juga menunjukkan Keberadaan Islam di posisi minoritas hanya empat dari tiga puluh tiga provinsi di antaranya Nusa Tenggara Timur [NTT] hanya sebesar 9,05 % selebihnya agama katolik sebesar 54,14 %, dan kristen 34,74 %. Ketiga ini sebagai agama dominan di NTT. Selanjutnya, Sulawesi Utara, di dominasi agama Kristen 63,60 dan Islam 30,90 %, Papua didominasi agama Kristen 65,48% dan Islam 15,89%, dan di Papua Barat agama Kristen sebesar 53,77 % dan Islam 38,40%.