Mohon tunggu...
Wahyu Rizki
Wahyu Rizki Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seseorang yang paling hobby melamun!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Selamat Jalan Sahabatku!

29 Oktober 2012   17:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:14 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1351533264250387349

Hujan rintik membahsahi kota bertuah sore ini. Cukup mengejutkan, cuaca yang siang tadi begitu terik tiba-tiba berubah mendung disertai hujan deras sore ini. Pertanda apa gerangan sedang terjadi? atau alam telah murka? yang kutahu, hujan selalu membawa kedamaian yang menyejukkan. Dan aku sore ini sedang berada diluar, bersama dengan adikku, kami berkeliling mencari keperluan untuk kuliahnya, karna hujan kami tertahan di tengah kota yang jauh dari rumah.

untung salah seorang dari sahabatku tinggal didaerah tempat kami sekarang ini, dia sahabatku sejak kecil, sahabat yang sama-sama belajar huruf dan aksara pertama kalinya di bangku SD. Aku dan adikku mampir kerumah kontrakannya, disana kami bercerita banyak hal, maklumlah sahabat yang jarang sekali bertemu karna kesibukan masing-masing. Dia juga menceritakan tentang Dedy, sahabatku yang lain yang juga adik sepupunya. Aku dan dedi pernah menjalani satu hubungan yang lebih dari sekedar sahabat walau hanya sebentar.

Malam beranjak, sekitar jam 8 malam aku dan adikku kembali ke kost, semuanya berjalan seperti biasa, tapi semuanya berubah saat aku mendapat pesan singkat dan padat sekitar jam 9.00 wib.

"Sob, Dedi adikku sudah meninggal"

Seperti sebuah mimpi membaca pesan itu, rasanya tidak mungkin, kami baru membicarakannya tadi, baru sekitar 2 atau 3 jam berlalu, bagaimana mungkin dia telah tiada! Seperti sebuah cerita dalam sinetron-sinetron di televisi, begiu cepat, begitu singkat perbedaannya ini adalah dunia nyata dimana aku berada sebagai salah satu tokoh disana.

Untuk lebih meyakinkan diriku kalau itu semua hanya mimpi, aku menghubungi sahabatku, aku harap dia hanya bercanda dan aku berniat untuk marah kepadanya, karna ini bukan guyonan lucu, tapi harapan itu kosong, Dedi benar-benar telah pergi, ada jeda hening saat aku mendengarnya langsung dari sahabatku di telpon, tak tahu harus mengatakan apa, tak tahu harus berbuat apa, sampai aku cuma bisa berkata :

"Yang sabar sob.."

Tangisku pecah saat sambungan terputus, aku sadar ucapanku sebenarnya tidak sepenuhnya untuk sahabatku, tapi juga untuk diriku sendiri, aku menyuruh diriku sabar akan hal ini, Dedi, sahabatku sejak kecil, seorang yang Adobrable, seorang yang cerdas telah pergi meninggalkan kami, dia juga orang yang pernah aku cintai, dan saat ini aku menyayanginya sebagai sahabatku, sangat menyayanginya.

Tapi dia telah pergi meninggalkan kami semua disini, sang Cassanova itu telah pergi, dia pergi tanpa pamit, tanpa ada pemberitahuan, ya Allah, aku tak percaya hidup ini begitu singkat, tapi aku percaya janjinya telah tiba hingga Engkau memanggilnya ke-sisi-MU secepat ini.

Berikan dia tempat yang layak disamping-MU ya Allah, Lapangkan Kuburnya, Terima Amal ibadahnya dan sabarkan orang-orang yang ditinggalkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun