Mohon tunggu...
Rizkia Nopiati Fajrin
Rizkia Nopiati Fajrin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Siliwangi

Konten yang sangat disukai yaitu tentang konten psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Anggapan Bahwa Islam Itu Radikal

3 Oktober 2022   19:03 Diperbarui: 3 Oktober 2022   21:19 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Akhir-akhir ini islam sering dipandang sebagai agama yang radikal, penyebar teror dengan doktrin jihad. Sesungguhnya hal seperti itu sangat jauh bertentangan dengan ajaran agama Islam. Islam adalah agama yang baik. Munculnya stereotype yang menyatakan bahwa Islam radikal dan terorisme ini tidak lain dibangun melalui pesan-pesan yang dibawa oleh media massa. Sehingga islam dianggap sebuah agama yang keras dan identik dengan terorisme dikarenakan adanya pelekatan yang disematkan pada umat muslim. Pada saat ini kegiatan dakwah seringkali dikaitkan dengan sebuah kegiatan yang radikal.

Pelaku terorisme menganggap bahwa dengan melakukan aksi bom bunuh diri itu artinya dia sudah berjihad. Padahal, jihad tidak dimaknai dengan perang saja tetapi menuntut ilmu pun berjihad bagi pelajar. Bekerjapun berjihad bagi mereka yang berusaha untuk mengais pundi rezeki dari jalan yang benar. Melawan hawa nafsu kita pun termasuk berjihad. Oleh karena itu, berjihad memiliki makna yang luas dan kita tidak bisa menafsirkannya hanya dari satu sudut pandang saja. Perang dalam Islam artinya mempertahankan diri dari serangan musuh yang menyerang umat muslim. Jika kita sedang berada dalam keadaan damai lalu memerangi mereka maka itu bukanlah jihad. Sebenarnya tidak ada agama yang terbebas dari gerakan radika. Namun hanya Islam lah yang selalu dianggap radikal.

Dalam beberapa tahun kebelakang, isu Islam radikal semakin kencang terdengar di Indonesia. Pada saat ini, istilah Islam radikalisme sering dimaknai sempit. Seperti ormas radikal, salafi radikal, perempuan yang berjilbab lebar dan menggunakan cadar radikal, laki-laki yang berjanggut radikal. 7 juta umat muslim yang melakukan aksi damai, aman, dan berakhir indah itu sebagian masyarakat bahkan pejabat melabeli bahwa Islam radikal. Bahkan dalam beberapa artikel yang diterbitkan mengatakan terjadi kebangkitan Islam garis keras dan radikal. Ketua MUI Pusat dan Rais Aam NU, KH Ma'ruf Amin pernah mengatakan bahwa agama Islam itu satu tidak ada yang namanya Islam radikal, Islam Fundamentalis atau Islam moderat.  Yang ada hanyalah kelompok tertentu yang berusaha untuk menjatuhkan Islam. Menurut Ketua MUI tujuan dari label Islam radikal itu untuk memecah belah umat muslim sendiri supaya terpecah belah dan akhirnya kekuatan umat muslim melemah.

Semua tentang Islam adalah baik. Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Tidak ada yang Namanya sebuah paksaan atau kekerasan bagi orang yang tidak memeluk agama islam, justru Islam merangkul mereka agar bisa Kembali ke jalan yang benar yaitu jalan yang diridhoi oleh  Allah SWT. Orang yang memeluk agama Islam berarti pasrah dan tunduk terhadap ajaran-ajaran Islam. Islam adalah agama rahmatan lil'alamin yaitu agama yang membawa kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam semesta. Sejak Islam datang hingga sekarang tidak pernah mengajarkan sebuah hal yang bersifat kekerasan. Islam datang untuk mengajak kita beribadah dan Kembali kepada jalan yang benar.

Kita harus membersihkan diri kita dari ketidaktaan kepada Allah SWT dan memastikan bahwa kita memberikan semua kebaikan dalam diri kita. Islam tidak pernah membedakan antara muslim dan non-muslim dalam hal kebenaran atau kemakmuran. Keberadaan kita sebagai muslim harus dilihat sebagai pembawa kebaikan dan kedamaian, karena Islam adalah agama yang sempurna. Non-muslim tidak memandang pada agama nya tetapi memandang pada umatnya, maka dengan itu kita harus memberikan mereka pandangan bahwa Islam adalah agama yang baik.

Selama ini, ada yang memandang bahwa Islam adalah radikal. Umat Islam itu teroris. Kenapa bisa ada anggapan seperti itu? Boleh jadi karena Sebagian dari pelaku terorisme itu beragama Islam, tetapi tidak sedikit yang kita jumpai bahwa yang melakukan aksi terorisme itu bukan beragama Islam bahkan tidak memilki agama. Islam tidak pernah mengajarkan kita untuk berperilaku merugikan manusia yang lain. Justru Allah SWT berkata dalam firmannya QS. Al-Isra:7 yang artinya " Sebaik-baik manusia ialah yang paling bermanfaat bagi orang lain. " Islam adalah agama yang mengajarkan tentang kedamaian, kasih sayang, toleransi, menghargai agar kita bisa memanusiakan manusia yang lain. Pelaku terorisme yang beragama Islam bisa jadi memiliki sebuah pandangan dan pemahaman yang melampaui batas, sehingga memunculkan perilaku yang ekstrem.

Bukti dalil yang menyatakan bahwa Islam tidak setuju dengan tindakan teror (al irhab) adalah firman Allah Ta'ala :

"Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya" (QS. Al Maidah: 32).

Sebagai umat muslim kita harus menghafal dan memahami Al-Qur'an dengan benar termasuk pencegahan radikalisme. Dalam Al-Qur'an diterangkan, bahwa datangnya agama Islam adalah untuk menjaga kehidupan. Maka dengan adanya tindak terorisme atau bom bunuh diri tentu itu tidak diajarkan dalam Al-Qur'an . Nabi Muhammad SAW mengajak orang masuk Islam tanpa menggunakan paksaan dan ancaman. Orang-orang tersebut memeluk dan memahami Islam karena keimanan terhadap Al-Qur'an. Oleh karena itu kita harus senantiasa untuk selalu mendalami ilmu agama yang kita miliki. Jangan pernah merasa bahwa diri kita itu benar sendiri dan paling suci. Kita harus selalu bersikap rendah hati, menjadi manusia yang berilmu dan berakhlak mulia untuk mencegah paham radikalisme dan terorisme.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun