Mohon tunggu...
Rizkia Arini
Rizkia Arini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

hobinya banyak, salah satunya tidur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kelola Sampah, Selamatkan Lingkungan!

19 Oktober 2022   23:22 Diperbarui: 19 Oktober 2022   23:36 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kata sampah memang sudah tidak terdengar asing lagi di telinga kita. Mendengar kata sampah, memang seperti mendengar hal yang sepele. Tetapi tahukah anda? Sampah yang seringkali terdengar sepele itu justru akan berdampak negatif bagi kelangsungan hidup kita. 

Di Indonesia sendiri sampah telah menjadi sebuah permasalahan yang tak kunjung usai. Bukan hanya di kota-kota besar, kota-kota kecil pun semakin hari semakin di pusingkan oleh sampah dan pengelolaannya. Semakin hari, sampah bukannya semakin berkurang justru sebaliknya. 

Walaupun sudah beribu-ribu kali di galakkan dengan slogan yang berbunyi "buanglah sampah pada tempatnya" hingga saat kini masih saja banyak masalah yang ditimbulkan karena jumlah sampah semakin banyak. 

Akibat tidak adanya penanganan sampah yang benar dan tuntas, maka tumpukan sampah tersebut akan mengakibatkan masalah-masalah seperti bau busuk sampah yang menyengat sehingga mengganggu penciuman, tersumbatnya saluran air dan selokan yang dapat berakibat banjir, timbulnya penyakit kulit, diare, demam berdarah (DBD), dan lain sebagainya.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Dengan kata lain sampah merupakan sisa-sisa kotoran yang sudah tidak mempunyai nilai kegunaan atau manfaat, sehingga tidak diinginkan keberadaannya oleh sebagian masyarakat. 

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008 menyebutkan bahwa ada tiga jenis sampah yang seharusnya dikelola yaitu sampah rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah tangga, dan sampah spesifik. 

Dari ketiga jenis sampah tersebut, produksi sampah rumah tangga akan selalu ada dan tidak pernah berhenti, tidak kita sadari sampah padat kita kumpulkan di bak sampah untuk kemudian dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS). 

Sementara itu, sampah cairnya kita biarkan mengalir ke selokan dan akhirnya akan meresap ke dalam tanah, sehingga akan mencemari tanah, dan air dalam tanah. Dari hal sepele tersebut, akan mengakibatkan dampak besar yakni meresapnya air ke dalam tanah ini berakibat menurunnya kualitas air, timbul masalah kekurangan air yang berkualitas, penyakit menular, dan lain-lain.

Berdasarkan masalah tersebut, bisa dilihat bahwa ketika kita tidak memperdulikan dampak sampah rumah tangga, maka sampah bentuk padat dan cair tersebut akan menjadi bencana bagi kita yang akan merugikan banyak masyarakat. 

Sampah padat dapat diatasi dengan melakukan pemilahan, sampah padat dikategorikan menjadi dua yaitu: sampah organik, dan non organik. Sampah organik dapat diolah dengan kompos, sehingga menghasilkan kompos yang bermanfaat untuk menyuburkan tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. 

Sampah non organik dapat dipilah dan dijual sehingga dapat menambah penghasilan. Apabila masyarakat dapat menerapkan hal demikian, maka tidak akan ada sampah yang merugikan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun