Mohon tunggu...
Rizki Muhammad Iqbal
Rizki Muhammad Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Suka makan ikan tongkol

Hari ini adalah besok pada hari kemarin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dekade Sia-sia

9 Maret 2020   01:00 Diperbarui: 9 Maret 2020   01:02 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi karya Michael Kerbow

Semuanya nampak normal, begitupun dengan kabar ini; kabar yang tak satupun orang mengerti, hingga dasawarsa ini, tak satupun kunjung yang menatap tuk menetap.
Semuanya nampak lumrah; hanya saja aku gelisah: kepada kalah dan marah, aku memelas pada pasrah.

Mereka berdoa di ujung petang: ya Gedung yang maha tinggi, Jalan yang maha besar, Udara yang maha kotor, dan Keramaian yang tergesa-gesa, tunjukkanlah kami sore yang lelah, hingga kami bisa pulang ke rumah tanpa pernah dirundung keterasingan; kami adalah tumpukan hujan yang tiap hari ditampar kesenyapan.

Kupanggil namamu dengan parau suara; tak pernah terdengar, terhapus kerumunan.

Aku curiga: jangan-jangan masa kini diselesaikan di jalan raya, yang dipenuhi rasa tergesa-gesa; jangan-jangan kau salah satu di antara mereka, menjauh dari ambang kita berdua. Kuharap kita tidak lupa, kepada aksara yang pernah diungkapkan; menjauh dari keindahan yang dipalsukan. Kini dan kita, ada di dekade sia-sia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun