Mohon tunggu...
Rizka L R
Rizka L R Mohon Tunggu... Ilmuwan - Rizka Lailatul Rohmah

Mahasiswa D4 K3 UNS

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mahasiswa UNS Buat Bioplastik Ramah Lingkungan dari Limbah Enceng Gondok

18 Juni 2019   08:00 Diperbarui: 18 Juni 2019   08:12 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Tim Peneliti B-CAN (dokpri)

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta (PKM-PE) yang diselenggarakan oleh Kemeristek DIKTI, tim mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) telah berhasil membuat bioplastik dari limbah eceng gondok. 

Tim tersebut adalah mahasiswa gabungan dari fakultas MIPA dan Kedokteran, diketuai Jeesica Hermayanti Pratama (S1 Kimia), dengan anggota Rizka Lailatul Rohmah (D4 K3), dan Amalia (S1 Kimia) berhasil menciptakan inovasi. Produk bioplastik tersebut dinamai dengan singkatan B-CAN (Bioplastics Based on Cellulose Acetate Nanofiber).

 Isu global terkait dampak penggunaan plastik dan kurangnya pemanfaatan limbah eceng gondok menjadi latar belakang mahasiswa UNS melakukan inovasi pembuatan bioplastik.B-CAN ini.Hal ini terkait dengan ditemukannya baru-baru ini sampah plastik di perairan Indonesia yang tidak hancur meskipun sudah berusia 19 tahun. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sampah plastik di Indonesia dalam kurun waktu satu tahun mencapai angka 10,95 juta lembar.

B-CAN merupakan produk bioplastik temuan mahasiswa UNS yang ramah lingkungan dan memiliki biaya yang terjangkau, dengan bahan campuran selulosa eceng gondok, pati, kitosan, dan gliserol. Setelah melakukan penelitian selama beberapa waktu, akhirnya tim peneliti UNS berhasil menemukan formula yang sesuai dalam pembuatan B-CAN. Sifat fisik produk B-CAN yang dihasilkan, berwarna bening, lentur, dan mudah terurai di lingkungan.

Gambar 2. Bioplastik Eceng Gondok (dokpri)
Gambar 2. Bioplastik Eceng Gondok (dokpri)

Alasan mahasiswa UNS ini menggunakan limbah eceng gondok karenarendahnya pemanfaatan limbah oleh masyarakat. Selain itu, seringdianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Padahal, eceng gondok mengandung selulosa dengan kadar yang tinggi, mencapai 50%. Selulosa dari tumbuhan eceng gondok inilah yang nantinya akan dimanfaatkan oleh tim peneliti UNS sebagai bahan campuran dalam bioplastik.

Hasil dari penelitian ini telah didaftarkan sebagai hak cipta dan paten. Lebih lanjut, hasilnya juga akan didesiminasikan dalam pertemuan ilmiah internasional 14thJoint Conference on Chemistry 2019 yang akan diselenggrakan September nanti di Solo, Jawa Tengah. Melalui inovasi B-CAN ini, harapannya mampu menjadi inovasi dalam produksi bioplastik serta mengurangi permasalahan plastik dan limbah eceng gondok.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun