Mohon tunggu...
Rizka Utami Rahmi
Rizka Utami Rahmi Mohon Tunggu... Freelancer - Mom of two and happy wife

I'm a wife and mother, blogger, freelance content writer. I love to read, love to write, love to eat😊

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenali Perilaku Savior Complex, "Sang Penolong" yang Bertindak Berlebihan

11 Agustus 2022   22:55 Diperbarui: 11 Agustus 2022   23:33 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menolong (Freepik.com/Jcomp)

Pada dasarnya menolong orang lain yang sedang mengalami kesulitan adalah hal yang baik dan terpuji. Bahkan dalam agama manapun mengajarkan agar melakukan tindakan tolong menolong terhadap sesama. 

Namun apa jadinya jika seseorang selalu berusaha melakukan pertolongan kepada orang lain secara berlebihan? bahkan ketika tidak dimintai bantuanpun kerap berusaha untuk menolong orang tersebut.

Jelas hal tersebut sudah melewati batas wajar dan cenderung menganggu kenyamanan orang lain yang terlibat.

Untuk lebih mengetahui lagi tentang perilaku savior complex ini, melansir dari Alodokter berikut adalah tanda-tanda yang menunjukkan perilaku orang yang terkena sindrom savior compex:

1. Rela Menolong Secara Berlebihan

Siapapun yang dirasa sedang membutuhkan bantuan, dengan sigap pelaku savior compex ini langsung menolong orang tersebut. Walaupun terkadang orang tersebut tidak memerlukan bantuan apapun, namun semua tidak berlaku untuk pelaku savior complex ini. Hal inilah yang membuat orang yang dibantu terkadang merasa tidak nyaman.

2. Rasa Empati yang Berlebihan

Jika melihat seseorang sedang kesusahan, maka si pelaku savior complex ini langsung timbul perasaan iba atau kasihan kepada orang tersebut dan menginginkan agar dapat menolong semaksimal mungkin kepada orang yang kesulitan tersebut dengan cara apapun

3. Mempengaruhi Kehidupan Orang Lain

Sikap berikutnya yang cenderung mengganggu yaitu pelaku savior complex mencoba mempengaruhi kehidupan orang lain dengan cara menyuruhnya mengubah keadaan yang dirasa lebih baik menurut anggapannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun